Analisis Determinan Kejadian Demam Berdarah Dengue dan Upaya Penanggulangannya Di Kota Metro

Authors

  • Yoga Tri Wijayanti Program Studi Kebidanan Metro Poltekkes Kemenkes Tajungkarang
  • Sri Lestariningsih Program Studi Kebidanan Metro Poltekkes Kemenkes Tajungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v7i1.307

Keywords:

Determinan DBD, karakteristik, perilaku

Abstract

Kota Metro merupakan salah satu kota di Provinsi Lampung yang menjadi daerah endemis Demam Berdarah Dengue . Pada tahun 2012 CFR DBD mengalami peningkatan menjadi 1,28% dibandingkan tahun sebelumnya dan jumlah Inciden Rate sebanyak  261/ 100.000 penduduk, yang berarti lebih tinggi dari target CFR nasional sebesar 1% dan IR nasional 20/100.000 penduduk. Selama periode Januari - Juni 2013 di Kota Metro sudah ditemukan 404 kasus DBD, dan 51 kasus diduga DBD, dan ditemukan kematian akibat DBD sebanyak 5 orang pada bulan Januari- Februari 2013. Tujuan penelitian ini  untuk menganalisis determinan kejadian DBD ditinjau dari aspek karakteristik penduduk (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan keluarga) dan perilaku penduduk yang terkait dengan DBD sehingga diketahui upaya penanggulangannya di Kota Metro. Penelitian berdesain case control. Jumlah sampel 136  responden warga kota Metro yang dibedakan dalam 2 kelompok, yaitu terpapar DBD dan tidak terpapar DBD  masing-masing 68 responden. Teknik pengambilan sampel secara  consecutive sampling untuk kelompok kasus dan sistematik random sampling untuk kelompok kontrol. Data dianalisis secara dengan regresi logistik ganda model prediksi. Hasil Penelitian Menunjukkan sebagian besar responden (91,9%) berumur 15 tahun ke atas, bekerja (78,7%),dan berpendidikan tinggi (68,4%). Perilaku responden dalam melakukan 3M Plus, sebagian besar 71,3% menutup TPA,dan 86% menguras TPA. Hasil analisis  menunjukkan ada hubungan antara variabel pengetahuan tentang DBD, penutupan TPA, Penguburan barang bekas, penggunaan obat nyamuk, penggunaan kelambu saat tidur, dan penggunaan kassa nyamuk dengan kejadian DBD. Sedangkan umur adalah variabel yang paling dominan memberikan efek terhadap kejadian DBD dibandingkan dengan variabel lainnya, dengan meningkatkan resiko sebesar 7,13 kali. Saran untuk pemerintah daerah kota metro agar lebih aktif menyosialisasikan informasi multisektor pada segenap lapisan masyarakat di Metro untuk melakukan kegiatan pencegahan DBD, pemberantasan sarang nyamuk dan penanganan kasus DBD.

References

Ariawan, Iwan. 1998. Besar dan Metode Sampel pada Penelitian Kesehatan. Jurusan Biostatistik Dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia: Jakarta, 191 halaman

Arikunto,Suharsimi.2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI.Jakarta:Rineka Cipta.370 halaman

Depkes RI (2004). Perilaku dan Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti, Buletin Harian (News Letter), Edisi Rabu 10 maret 2004, Departemen Kesehatan

________, (2005). Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Dinas Kesehatan Kota Metro (2013), Laporan Kasus DBD se-Kota Metro . Bidang P2M Dinkes Kota Metro

RSUD Ahmad Yani Metro (2013), Daftar Penyakit terbanyak dirawat di RSUD Ahmad Yani Metro tahun 2013. Bagian Rekam Medik RSUD A.Yani

Erliyanti (2008). Hubungan Lingkungan Fisik Rumah dan karakteristik individu terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di kota Metro Tahun 2008. Tesis Program Pasca Sarjana, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Gubler DJ,Meltzer M (1999), Impact of dengue /Dengue Haemorragic Fever On The Developing World, Advances in Virus Research

Hasan, Amrul (2007). Hubungan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue dan Pencegahan gigitan Nyamuk (Aedes Aegypti) dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bandar lampung Tahun 2007. Tesis Program Pasca Sarjana, fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Hastono,Susanto P, Sabri Luknis. 2010. Statistik Kesehatan. Jakarta : Raja Pers. 208 halaman

Hermawanto Hery. (2010), Menyiapkan Karya tulis ilmiah.CV Trans Info Media:Jakarta.141 halaman

Hidayat, Aziz Azimul, 2009, Metode Penelitian Kebidanan dan Tekhnik Analisis Data. Salemba Medika:Jakarta. 220 halaman.

Kemenkes RI. (2010). Buletin Jendela Epidemiologi. Topik Utama Demam Berdarah Dengue, Volume 2, Agustus 2010. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi

_____.(2011). Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Dirjen PP dan PL Kemenkes RI.Jakarta

Lemeshow, S., Hosmer, J., & Klar, J. (1997). Besar sampel dalam penelitian kesehatan.Yogyakarta: Gajah Mada University Pres

Published

2017-09-26