Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Genetik Mempengaruhi Kejadian Obesitas Pada Remaja di SMK Wilayah Kerja Puskesmas Segiri
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkm.v14i2.2665Keywords:
Obesitas, Pola Makan, Aktivitas Fisik, Genetik.Abstract
Background: Nutritional problems in adolescent need special attention because it greatly affects their growth and development. The prevalence of obesity according to the Ministry of Health of the Republic of Indonesia (2020) is 13.5% in adolescents aged 16-18 years. Adolescents who are obese have a risk of health problems such as the heart and blood vessel systems. Purpose: This study aimed to determine the effect of diet, physical activity, and genetics of obesity in Vocational High School adolescents in the working area of Puskesmas Segiri. Methods: The research design was a 1:1 case-control with a total sample size of 110 adolescents. Data collection used the Food Frequency Questionnaire, Physical Activity Questionnaire for Adolescents, genetic questionnaires, and secondary data from anthropometric measurements. The data analysis used the chi-square test with a significant odds ratio of 0.05. Result: The results showed that there was a significant influence between diet and obesity in adolescents (p = 0.003), there was no significant effect between physical activity on the incidence of obesity in adolescents (p = 0.003). 0.820) and there is a significant influence between genetics on the incidence of obesity in adolescents (p = 0.000). Conclusion: Based on the results of the study, there is an influence between dietary pattern and genetic factors on the incidence of obesity, but physical activity does not affect there is no influence between physical activity on the incidence of obesity. Adolescents are advised to limit risky food and drink habits and can change healthy lifestyles.
Abstrak. Latar belakang: Masalah gizi remaja perlu mendapat perhatian khusus karena sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Prevalensi obesitas menurut kemenkes RI (2020) yakni sebesar 13,5% pada remaja usia 16-18 tahun. Remaja yang mengalami obesitas memiliki risiko pada gangguan kesehatan seperti system jantung dan pembuluh darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pola makan, aktivitas fisik, dan genetik terhadap kejadian obesitas pada remaja SMK kelas X di wilayah kerja Puskesmas Segiri. Metode: Desain penelitian ini adalah case control 1:1 dengan jumlah sampel sebanyak 110 remaja. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Food Frequency Questionnaire, Physical Activity Questionnaire for Adolescent, kuesioner genetik, dan data sekunder hasil pengukuran antropometri. Analisis data menggunakan uji chi square dengan odds ratio dengan signifikan 0,05. Hasil: Penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan antara pola makan terhadap kejadian obesitas pada remaja (p=0,003), tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara aktvitas fisik terhadap kejadian obesitas pada remaja (0,820) dan terdapat pengaruh yang signifikan antara genettik terhadap kejadian obesitas pada remaja (p=0,000). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh antara pola makan terhadap kejadian obesitas, tidak terdapat pengaruh antara aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas, dan terdapat pengaruh antara genetik terhadap kejadian obesitas. Dianjurkan para remaja dapat membatasi kebiasaan makanan minum yang berisiko dan dapat merubah gaya hidup sehat.
References
Abraham, Y. B. (2017). Hubungan Aktivitas Fisik terhadap Kejadian Obesitas Berdasarkan Body Fat Percentage di RW 21, Dusun Dlingseng, Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo, D.I.Yogyakarta. Universitas Sanatha Dharma. Retrieved from http://www.library.usd.ac.id/Data%20PDF/F.%20Farmasi/Farmasi/148114069_full.pdf
Almatsier, S. (2011). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Candra, A., Wahyuni, T. D., & Sutriningsih, A. (2016). Hubungan antara Aktivitas Fisik dan Pola Makan dengan Kejadian Obesitas pada Remaja di SMA Laboratotium Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 1(1). Retrieved from https://publikasi.unitri.ac.id
Devi, N. (2012). Gizi Anak Sekolah. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Dinkes Kota Samarinda. (2020). Profil Kesehatan kota Samarinda tahun 2019. Samarinda: Dinkes Kota Samarinda
He W, James SA, Merli MG, Z. H. (2014). An Increasing Socioeconomic Gap in Childhood Overweight and Obesity in China. . 2014;104(1): Am Public Heal, 104(1), 14–22. Retrieved from https://ajph.aphapublications.org/doi/full/10.2105/AJPH.2013.301669
Henuhili. (2010). Gen-gen Penyebab Obesitas dan Hubungannya dengan perilaku Makan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan Dan Penerapan MIPA Yogyakarta. Retrieved from https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Henuhili.+%282010%29.+Gen-gen+Penyebab+Obesitas+dan+Hubungannya+dengan+perilaku+Makan.+Prosiding+Seminar+Nasional+Penelitian%2C+Pendidikan+Dan+Penerapan+MIPA+Yogyakarta.&btnG=
Masriadi, M. (2018). Risk Factors of Cataract Incidence In Patients Men Age 40-55 Years At Pertamina Hospital Balikpapan. J KomtekInfo, 5(1). https://doi.org/10.33368/woh.v0i0.27
Muchtadi, D. (2002). Gizi untuk Bayi: Asi, Susu Formula, dan Makanan Tambahan. Pustaka Sinar Harapan.
Nuraini F, Lusmilasari L, Susetyowati, K. I. (2015). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas pada Anak Usia Sekolah di SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta. Universitas Gajah Mada. Retrieved from http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/90652
Pertiwi, P. (2019). Pengaruh Pola Makan Tidak Seimbang dan Kurangnya Aktivitas Fisik Menyebabkan Terjadinya Obesitas. https://doi.org/10.31219/osf.io/f76h3
Puspasari, L. (2019). Body Image dan Bentuk Tubuh Ideal, Antara Persepsi dan Realitas. Bul Jagaddhita, 1(3).
Salim, A. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Obesitas pada Karyawati Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo. Universitas Muhammadiyah Semarang. Retrieved from http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-ajinursali-7964-2-babi.pdf
Sartika, R. A. D. (2010). Analisis pemanfaatan program pelayanan kesehatan status gizi balita. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 5(2), 90-96. http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v5i2.152
Soegih RR, W. K. (2009). Tren Obesitas Dulu, Sekarang dan, Yang Akan Datang. Jakarta: Sagung Seto.
Soetjiningsih. (2010). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.
Suryaputra K, N. S. (2012). Perbedaan Pola Makan dan Aktivitas Fisik antara Remaja Obesitas dengan Non Obesitas. Makara Kesehatan, 16(1), 36–44. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Suryaputra+K%2C+N.+S.+%282012%29.+Perbedaan+Pola+Makan+dan+Aktivitas+Fisik+antara+Remaja
Thasim S, Syam A, N. U. (2013). Pengaruh Edukasi Gizi terhadap Perubahan Pengetahuan dan Asupan Zat Gizi Pada Anak Gizi Lebih Di SDN Sudirman I Makassar tahun 2013. Universitas Hasanuddin. Retieved from https://core.ac.uk/download/pdf/25491031.pdf
WHO. (2020). Obesity and Overweight. WHO Fact Sheet. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
Widiantini, W., & Tafal, Z. (2014). Aktivitas Fisik, Stres, dan Obesitas pada Pegawai Negeri Sipil. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8(7). http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v0i0.374
Downloads
Published
Issue
Section
License
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.