Hubungan Dukungan Suami dengan Kejadian Depresi Post Partum pada Ibu Nifas
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkm.v7i1.260Keywords:
Depresi Post Partum, Dukungan SuamiAbstract
Di Indonesia angka kejadian Depresi post partum (DPP) ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan angka kejadian di negara-negara lain di Asia. Prevalensi DPP di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta sekitar 11,3% untuk depresi ringan, DPP sedang 1,9% dan 0,5% untuk DPP berat, RS Hasan Sadikin Bandung mencatat kejadian DPP 33%, RSUP Cipto Mangunkusumo Jakarta angka DPP sebesar 33%. Di Lampung angka kejadian depresi post partum belum diketahui secara pasti. Di BPM wilayah puskesmas Rumbia berdasarkan hasil pra survey terhadap 22 ibu postpartum diketahui yang mengalami depresi postpartum sebesar 31,8%. Tujuan penelitian adalah menentukan hubungan antara dukungan suami dengan kejadian depresi postpartum pada ibu nifas diwilayah Puskesmas Rumbia dan Putra Rumbia Lampung Tengah. Penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas diwilayah Puskesmas Rumbia dan Putra Rumbia Lampung Tengah Tahun 2013 dengan sampel sebesar 111 responden.Teknik pengambilan sampel dengan non probability sampling dengan jenis consecutive sampling. Cara pengumpulan data metode wawancara dengan alat ukur kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi ibu nifas dengan depresi sebanyak 53,2%. Ada hubungan antara depresi postpartum dengan dukungan suami (p value 0,000), setelah dikontrol oleh variable confounding seperti usia, paritas dan pendidikan. Kesimpulan penelitian terdapathubungan yang signifikan depresi postpartum dengan dukungan suami pada ibu nifas, sehingga bidan disarankan dalam memberikan pelayanan kebidanan tidak semata-mata menekankan pada aspek fisik, tetapi juga aspek psikologis mencakup kesiapan mental dan emosi, dengan melibatkan peran suami, dan keluarga sehingga ibu dapat mengadaptasi peningkatan perubahan emosi dan dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas, dengan penuh rasa kebahagiaan dan kesejahteraan.
Â
References
Guedeney, N., Fermanian, J.,Guelfi, J.D., Kumar, R. C., (2000) The Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) and the Detection of Mayor Depressive Disorders in Early Postpartum: some concerns about false negative. J Affect Disord.
JNPK-KR/POGI, JHPIEGO.(2007) Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.JNPK-KR/POGI dan JHPIEGO Corporation.
Kaplan and Sadocck’s (2007), Synopsis of Psychiatry: Behavioral Science/Clinical Psychiatry,Philadelpia , Williams and Wilkins.
Knudsen, E. I., Heckman, J. J., Cameron, J., L, Shonkoff, J.P. (2006), Economic, Neurobiological, and Behavioral Perspectives on Building Americaâ€s Future Workforce, Proceedings of the National Academy of Sciences.
Marshall, Fiona, (200), Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan, Terjemahan Fransisika & Liliana Juwanto, Jakarta, Arcan.
Mardywati,Revoline, (2011), HubunganUsia Dengan Kejadian Postpartum Blues Di BPS Amirul Cholifah, Mojokerta, Stikes Yaris.
Notoatmodjo, S, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Oxorn, H. (2003) Fisiologi dan Patologi Persalinan. Jakarta: Yayasan Essensia Medica.
Simkin, Penny., Ancheta, Ruth., (2005), Persalinan, EGC, Jakarta.
Soep.,(2009), Pengaruh Intervensi Psikoedukasi dalam Mengatasi Depresi Postpartum Di RSU DR. Pringadi Medan, Tesis Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Stone, Susan, D; Alexis, E; Menken, (2008), Perinatal And Postpartum Mood Disorder, American ; Bang Printing.
Varney, H., Kriebs, J. M., and Gegor, C. L. (2007) Buku Ajar Asuhan kebidanan.Vol 1 edisi 4.Jakarta: EGC.
Varney, H., Kriebs, J. M., and Gegor, C. L. (2008) Buku Ajar Asuhan kebidanan.Vol 1 edisi 4.Jakarta: EGC.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.