Efek Pemberian Jus Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Mampu Mempercepat Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Postpartum

Authors

  • Margareta Rinjani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila, Indonesia
  • Dela Melia Inggriani Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan, Indonesia
  • Iin Wahyuni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v12i2.2137

Keywords:

Jus nanas, Ibu postpartum, Tinggi fundus uteri.

Abstract

Latar belakang: Proses involusi yang tidak normal dapat menimbulkan kegagalan uterus kembali normal dan berakibat proses pengecilan uterus terhambat dan terjadi perdarahan post partum. Buah nanas dapat membantu mempercepat involusi uteri. Tujuan: membuktikan efek pemberian  jus nanas (ananas comosus (L)Merr) terhadap penurunan tinggi fundus uteri (TFU) pada ibu post partum. Metode: Jenis penelitian ini merupakan studi quasi eksperimental dengan nonequivalent control group design. Kelompok eksperimen adalah ibu hamil post partum normal berjumlah 34 dan kelompok kontrol sebagai populasi penelitian dengan sampel atau kelompok eksperimen 34 orang dan kelompok kontrol 34 orang. Sampel dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Intervensi diberikan kepada kelompok eksperimen pada ibu setelah post partum 6-8 jam dengan konsumsi jus nanas konsentrasi 100% sebanyak 200 cc selama 7 hari. Analisis data bivariat menggunakan paired t-test dan analisis multivariat dilakukan uji regresi linier. Hasil: Hasil analisis menunjukkan rerata penurunan TFU pada kelompok eksperimen sebesar 7,78 cm dan pada kelompok kontrol sebesar 6,95 cm dengan selisih mean 0,83 dan terdapat penurunan TFU sesudah pemberian jus nanas (ananas comosus (L.)Merr) (p=0,000) pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol. Simpulan: Pemberian jus nanas efektif menurunkan atau mengecilkan tinggi fundus uteri pada ibu post partum. Ibu post partum dianjurkan minum jus untuk mempercepat TFU kembali seperti ukuran sebelum hamil.

References

Ambarwati, E.R, & Rismintari, Y.S. (2010). Asuhan kebidanan pada masa nifas. Yogjakarta: Nuha Medika

Apsari, D.D., Purwantiningrum, D.A., Soeharto, S. (2014). Perbandingan Efek Pemberian Ekstrak Buah Nanas Muda dan Ekstrak Buah Nanas Tua Terhadap Kontraktilitas Uterus Terpisah Marmut (Cavia porcellus). Majalah Kesehatan. 1(2). 117-124. Retreived from: https://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/view/32

Cunningham, G. F., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Hauth, J. C., Rouse, D.J., Spong, C. Y.,et al. (2012). Obstetri williams. Edisi 23. Jakarta: EGC

Dewi, R. (2017). Efek pemberian ekstrak buah nanas muda dan tua (ananas. C. L.merr) terhadap kejadian abortus pada mencit (mus musculus). Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat.1(1). 2017, 1-7. Retrieved from: http://journal.poltekkesjambi.ac.id/index.php/JBKM/issue/view/2

Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung (2016). Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung 2015. Bandar Lampung: Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung (2016). Profil Kesehatan Provinsi Lampung 2015. Bandar Lampung: Dinas Kesehatan Provinsi Lampung

Frochlich, P.H. & Meston, C. M. (2006). Evidence that serotonin affect female sexual functioning via pheriperal mechanism. Physiology and Behavior. 71(3-4). 2000:383-393 DOI: 10.1016/s0031-9384(00)00344-9

Ionescu, A., Aprodu, I., & Pascaru, G. (2008). Effect of papain and bromelinon muscle and collagenproteins in beef meat. Fascicle VI – Food Technology, NewSeries II (XXXI): 9-16. Retrieved from: https://pdfs.semanticscholar.org/22dc/7fc79a5b755bc2c3d401413747f9617f86ae.pdf

Lathifah, N. S., Sunarsih & Susianah, T. (2018). Perbedaan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas yang dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD) dan imd dengan diberikan jus nanas di BPM Tias Susianah Lampung Utara Tahun 2018. Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional. 3(2). 2018. 57-106. Retreived from: http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/JKK/article/view/441

Rahayu, R. D. (2015). Perbedaan penurunan tinggi fundus uteri setelah pemberian jus nanas pada ibu post partum di Kabupaten Klaten. Bidan Prada: Jurnal Publikasi Kebidanan Akbid YLPP Purwokerto, 6(1). Retrieved from: http://ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/Prada/article/view/123

SetyawatiI & Yulihastuti, D. A. (2011). Penampilan reproduksi dan perkembangan skeleton fetus mencit setelah pemberian ekstrak buah nanas muda. Jurnal Veteriner. 2011; 12(3):192-9. Retreived from: https://ojs.unud.ac.id/index.php/jvet/article/view/3510

Sherwood C. (2010). Collagen functions. Retreived from: http://www.livestrong.com/article/78360-collagenfunctions

Silaban, I. & Rahmanisa, S. (2016). Pengaruh enzim bromelin buah nanas ( ananas comos) terhadap awal kehamilan. Jurnal MAJORITY. 5(4). 2016. 80-85. Retrieved from: https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/889

Sukarni, I. (2014). Patologi: kehamilan, persalinan, nifas, dan neonatus resiko tinggi. PT.Nuha Medika, Yogyakarta.

Walyani, E. S., & Purwoastuti, E. (2015). Asuhan kebidanan masa nifas dan menyusui. PT. Pustaka Baru, Yogyakarta.

Harianja, W.Y., Setiani, O., Umaroh, Widyawati, M.N., Mashoedi, I.D., & Pujiastuti, S. E. (2017). The impact of pinepple juice on fundal height in primigravida mothers during postpartum priod. Belitung Nursing Journal, Volume 3(2)April 2017 :134-141. DOI: https://doi.org/10.33546/bnj.76

Wuryanti (2004). Isolasi dan penentuan aktivias spesifik enzim bromelin. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi. 7(3). 2004:83-7. DOI: https://doi.org/10.14710/jksa.7.3.78-82

Downloads

Published

2019-12-30