Peregangan Abdomen Selama Kehamilan Meningkatkan Diastasis Rectus Abdominus

Authors

  • Martini Fairus Prodi Kebidanan Metro, Poltekkes Tanjungkarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v12i2.1982

Keywords:

Diastasis rectus abdominis, Peregangan abdomen, Kehamilan.

Abstract

Latar belakang:Peregangan otot perut (diastasisrectus abdominis) selama kehamilan dan setelah melahirkan cukup tinggi. Dampaknya terjadipenurunan dukungan otot untuk kehamilan berikutnya, kesulitan  masuknya bagian presentasi janin ke panggul saat persalinan,  inkontinensia urine, dan prolaps organ panggul. Tujuan: mengetahui hubungan peregangan abdomen  selama kehamilan dengan kejadian diastasis rectus abdominis. Metode:Rancangan penelitian menggunakan studi cross sectional. Populasi  ibu bersalin yang datang ke  Bidan Praktik wilayah Lampung Timur berjumlah 32 orang. Pengumpulan data variabel dependen (diastasis rectus abdominis) diukur dengan cara pemeriksaan palpasi. Sedangkan, variabel independen (peregangan abdomen) dengan pengukuran lingkar perut menggunakan pita pengukur dalam meter. Data dianalisis menggunakan uji chi square.Hasil:Hasilanalisis diperoleh terdapat hubungan peregangan abdomen selama kehamilan dengan diastasis rectus abdominus(p=0.016, OR=2,2; CI 1.325-29.945). Simpulan:Peregangan abdomen meningkatkan risiko 2.2 kali diastasis rectus abdominuspada ibu setelah melahirkan. Ibu pasca persalinan perlu melakukan upaya pencegahan peregangan abdomen berlebihan sesuai saran tenaga kesehatan, seperti senam atau yang lainnya.

References

Benjamin, Water, V. D., & Peiris. (2014). Effects of exercise on diastatis of the rectus abdominis muscle in the antenatal and postnatal periods a systematic review. Physiotherapy, 1-8.

Bobak, et, all. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Boissonnault, J. S., & Blashchak, M. J. (1988). Incidence of diastasis recti abdominis during the childbearing year. Physical Therapy, 68(7), 1-5.

Cunningham, F. G. (2005). Obstetri willliam (22 ed.). Jakarta: EGC.

Fraser, D. M., and Cooper, M. A. (2009). Buku ajar bidan myles (14 ed.). Jakarta: EGC.

Lemeshow, S, David W, Hosmer Jr, Janelle Klar, Stephen K, , L. (2011). Sampel size determination in health studies a. practical manual. Geneva: World Health Organization.

Lee Diane, (2013). Diastatis rectus abdominis dan postpartum health, Associates Physiotherapy

Mota, P., Mascoal, A. G., Carita, A., & Bo, K. (2014). Prevalence and risk factors of diastasis recti abdominis from late pregnancy to 6 months post partum, and relationship with lumbo-pelvic pain. Norwegian School of Sport Sciences, 1.

Nurmawati, E., dkk. (2014). Manfaat penguatan otot transversus abdominis & muscle pumping ekstremitas inferior terhadap diastasis rekti abdominis pada ibu nifas. Jurnal Ilmiah Kebidanan. 5(1). Juni 2014

Powell, W. (2009). Diastasis recti test dan exercises, mutu system.com/diastasis recti test.

Sperstad, J. B., Tennfjord, M. K., Hilde, G., Engh, M. E., & Bo, K. (2016). Diastasis recti abdominis during pregnancy and 12 months after childbirth: prevalence, risk, factors, and report of lumbopelvic pain. Original articel, 1-6.

Varney, H., Kriebs, J. M., and Gegor, C. L.,. (2008). Buku Ajar Asuhan kebidanan (4 ed., Vol. 1). Jakarta: EGC.

Downloads

Published

2019-12-30