Pemberian Propolis terhadap Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Postpartum

Gangsar Indah Lestari, Muhamad Ridwan, Firda Fibrila

Abstract


Background: The management of the perineum wound is not good to cause infections that affect the prolonged healing of perineum wounds. Purpose: Research aims to determine the effect of giving propolis on the length of healing of perineum wounds in postpartum mothers. Method: This study used a quasi-experimental design. The subject of the study was the postpartum mother who suffered perineum wounds. Sample cases as much as 39 and control samples as much as 39, the total samples of 79 postpartum mothers. Samples taken in the Non-Random sample in the form of Accidental sampling initiated a sample group of cases then sample control group according to criteria of inclusion and exclusion of research. Data analysis using T-Test (Paired T-Test). Result: Research shows the average degree of wound perineum in mothers group given propolis of 1.82 whereas in mothers who are not given propolis of 1.85. The average length of wound healing of perineum in mothers group given Propolis is 3.38 day while on a mother who is not given propolis of 1.85 and obtained p-value = 0.000 (≤ alpha 0.05). Conclusion: Perineum wound in postpartum mothers given propolis will be healed faster than those who are not given propolis. Midwives while giving care to the mother postpartum with perineum wounds can utilize propolis to accelerate the healing process while observing nutrition, personal hygiene, and consider the economic and ethical aspects.

Latar belakang: Penatalaksanaan luka perineum tidak baik menyebakan infeksi yang berpengaruh terhadap lama penyembuhan luka perineum. Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian propolis terhadap lama penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum. Metode: Penelitian menggunakan rancangan quasi eksperimen. Subyek penelitian adalah ibu post partum yang mengalami luka perineum. Sampel kasus sebanyak 39 dan sampel kontrol sebanyak 39, total sampel 79 ibu postpartum. Sampel diambil secara non random sample berupa acidental sampling dimulai sampel kelompok kasus lalu sampel kelompok kontrol sesuai kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Analisis data mengunakan T-test (paired t-test). Hasil: Penelitian menunjukkan rata-rata derajat luka perineum pada kelompok ibu yang diberi propolis sebesar 1,82 sedangkan pada ibu yang tidak diberi propolis sebesar 1,85. Rata-rata lama penyembuhan luka perineum pada kelompok ibu yang diberi propolis adalah 3,38 hari sedangkan pada ibu yang tidak diberi propolis sebesar 1,85 dan didapatkan p value = 0,000 (≤ alpha 0,05). Simpulan: Luka perineum pada ibu postpartum yang diberi propolis akan lebih cepat sembuh dibanding dengan yang tidak diberi propolis. Bidan saat memberikan asuhan pada ibu post partum dengan luka perineum bisa memanfaatkan propolis guna mempercepat proses penyembuhan dengan tetap memperhatikan  nutrisi, personal hygiene dan mempertimbangkan aspek ekonomis dan etika.


Keywords


Penyembuhan luka perineum; Ibu pospartum; Propolis.

Full Text:

PDF

References


Afandi dkk. 2014. Hubungan Mobilisasi Dini dan Personal Hygiene Terhadap Percepatan Kesembuhan Luka Perineum Pada Ibu Post partum di RSIA Pertiwi Makasar. Jurnal Ilmu Kesehatan Diagnosis, 5(3): 295-301. Diakses: 03 Juni 2019

Ambarwati, Eny Retna. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Nuha Medika

Anur Rohmin, Baity Oktariani, Morlina Jania. 2017. Faktor Risiko yang Mempengaruhi Lama_Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Post Partum https://www.researchgate.net/publication/323577162. Jurnal Kesehatan (JK) Vol. 8 No. 3 Tahun 2017. Diakses: 03 Juni 2019

Astuti, Sri Andar Puji; Warsiti, 2015, Perbedaan Lama Penyembuhan Luka Perineum antara yang diberi Povidone Iodine dan Tidak diberi Povidone Iodine pada Ibu Postpartum di BPS Pipin Heriyanti dan BPS Walginem Tersedia online,, [10 Februari 2017], http://opac.unisayogya.ac.id/1414/

Bick, 2010. Pemeriksaan Fisik Reeda dengan Menggunakan Reeda Scale. https://www.perawatkitasatu.com/2017/08/pemeriksaan-fisik-reeda.html. Diakses: 03 Juni 2019

Bina Apiari Indonesia. 2008. Propolis Sang Penyembuh Luar Biasa. Peternakan lebah Bina Apiari Indonesia. http://www.binaapiari.com/propolis- sang-penyembuh-luar-biasa/.

Chapman, V. 2006. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC.

Damayanti, Ika Putri, dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir. Ed.1, Cet. 1. Yogyakarta: Deepublish.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR, Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Bidang Kesga dan Gizi, 2016, Profil Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2015

Esti Nugraheny, Histya Heriyat. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin Normal. Jurnal Ilmu Kebidanan (JIK) Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Bantul-Yogyakarta. Jilid 1 No,1 Desember 2014. Diakses: 03 Juni 2019.

Fraser dan Cooper. 2009. Buku Ajar Bidan Meyles Edisi 14. Jakarta:EGC.

Kivalkina VP, Gorshunova VI. 2011. Penelitian Efek kombinasi Antibiotik dan Propolis. http://propolis.blogspot.com

Manuaba, Ida Ayu Chandranita dkk. 2010. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB untuk pendidikan bidan. Edisi 2. Jakarta :ECG

Mochtar, Rustam. 2015. Sinopsis Obstetry. Jilid 2 Edisi 3. EGC: Jakarta

Murti Bhisma. 2016. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Edisi ke empat. PS IKM UNS. Bintang Fajar Offset. Colomadu Karanganyar. Jawa Tengah

Novita Joseph. Propolis Melia Obat Apa, Dosis, Fungsi, dll. https://hellosehat.com/obat/propolis-melia. Diakses: 03 Juni 2019

Oxorn, Harry. 2010. Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi Persalinan. Human. Labor and Birth. Yayasan Essentia Medica: Jakarta.

Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:YBP- SP.

Propolis: Kandungan, Manfaat, Efek Samping. https://doktersehat.com/obat-propolis/. Diakses: 03 Juni 2019.

Pusat Propolis. 2018. Perbedaan Obat Propolis Asli Dan Palsu. https://pusatpropolis.id/perbedaan-obat-propolis-asli-dan-palsu/ Diakses: 03 Juni 2019

Rini Anggeriani dan Rinda Lamdayani (2018). Efektifitas Pemberian Air Daun Sirih (Piper Betle L) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Postpartum. Skripsi Syikes Aisyiyah Palembang. jurnal.stikes-aisyiyah palembang.ac.id. vol 9 No.2 Desember 2018. Diakses: 03 Juni 2019.

Rizka Puspita Fitriani. 2019. Efektifitas Daun Sirih dan Madu terhadap Lamanya Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas. Skripsi Kebidanan Metro Poltekkes Tanjungkarang.

Rukiyah dkk. 2010. Asuhan Kebidanan II. Jakarta: CV. Trans info media.

Sastroasmoro. S, Ismeal. S. 2014. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 5. PT. Sagung Seto: Jakarta.

Suyati, Azizah. Ninik, 2014. Pemanfaatan Propolis dalam Penyembuhan Luka. Jurnal EduHealth. Volume 4 Nomor 1, April 2014, Hal: 1-6, jpkebidanandd140310, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang. https://drive.google.com. Diakses: 03 Juni 2019

Swari. Candra Swari, 2016. Manfaat Propolis, Getah Lebah yang Penuh Khasiat (Tidak Kalah dari Madu. https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/manfaat-propolis-untuk-kesehatan. Diakses: 03 Juni 2019

Winkjosastro, Hanifa, 2010, Ilmu Kandungan Edisi II Cetakan Kelima, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 716 halaman




DOI: https://doi.org/10.26630/jkm.v13i1.1961

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


     


Published by Departement of Midwifery, Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang, Indonesia

Alamat: Jl. Brigjend. Soetiyoso No. 1 Kota Metro, Lampung, Indonesia

Phone: 0725-41819,E-mail: jkm@poltekkes-tjk.ac.id


Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.