Stimulasi Psikososial Keluarga oleh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Usia 48-60 Bulan

Authors

  • Islamiyati Islamiyati Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang
  • Sadiman Sadiman Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v11i2.1774

Keywords:

Family psychosocial stimulation, the development of children.

Abstract

Background: Stimulation is a very important requirement for growth and development. Lack of stimulation can cause developmental disorders such as speech, language, and disorders of gross motor and fine motor, even developmental disorders that persist. Purpose: The study aims to determine the implementation of family psychosocial stimulation of children aged 48 - 60 months in PAUD Pertiwi Kota Metro. Methods: The design of this study is descriptive to describe the implementation of parents doing psychosocial stimulation of their children. The population in this study were all group A students aged 48 - 60 years in PAUD Pertiwi Kota Metro with a sample of 59 people. The instrument used in this study was a home inventory questionnaire for family psychosocial stimulation variables. Data collected was carried out by univariate analysis to describe family psychosocial stimulation. with a frequency distribution table. Results: The study showed that family psychosocial stimulation carried out by parents in children aged 48-60 years in PAUD Pertiwi Kota Metro contained 55.9% good categories, 42.4 adequate categories and only 1.7% less categories. Conclusion: Psychosocial stimulation by the family towards children has a tendency to be good, but there is still something lacking and sufficient. There is a need for socialization efforts to parents the importance of stimulation of child development.

References

Agrina, S., Sahar, J. & Haryati, R. (2012). Karakteristik orangtua dan lingkungan rumah mempengaruhi perkembangan balita. Jurnal keperawatan Indonesia fakultas keperawatan UI, 15(2). 84-88. DOI: HYPERLINK "https://doi.org/10.7454/jki.v15i2.31" https://doi.org/10.7454/jki.v15i2.31

Amanda, A. (2014). Hubungan asupan zat gizi (energi, protein, besi dan seng), stunting dan stimulasi psikososial dengan status motorik anak usia 3-6 tahun di PAUD wilayah binaan puskesmas kecamatan Kebayoran Lama tahun 2014. Skripsi , UIN Syarif Hidayatullah , Jakarta.

Cholifah, T., Degeng, I., & Utaya , S. (2016). Pengaruh latar belakang tingkat pendidikan orang tua dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa pada kelas IV SDN kec. Sananwetan kota Blitar,. Jurnal pendidikan Universitas Negeri Malang, 1(3).

Gustiana , H., & Ahmad , A. (2011). Hubungan stunting dan stimulasi dengan perkembangan motorik kasar pada anak taman kanak-kanak usia 3-5 tahun di Banda Aceh. Politeknik Kesehatan.

Hastuti, D., Alfiasari, A., & Chandriyani, C. (2010). Nilai anak, stimulasi psikososial, dan perkembangan kognitif anak usia 2-5 tahun pada keluarga rawan pangan di kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Jur. Ilm. Kel. & Kons. 3(1), 27-34 DOI: https://doi.org/10.24156/jikk.2010.3.1.27.

Hastuti , D., & Rahmauliana, N. (2007). Hubungan pengetahuan ibu tentang gizi dan tumbuh kembang anak serta stimulasi psikososial dengan perkembangan kognitif anak usia 2-5 tahun. Bogor: Departemen ilmu keluarga dan konsumen fakultas ekologi manusia IPB.

Kemenkes RI. (2012). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dini dan intervensi dini tumbuh kembang anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Dirjen Bina Kesmas.

Noorsalam, R. (2002). Peran perempuan dalam keluarga islami . Retrieved Juli 3, 2016, from sofia-psy.staff.ugm.ac.id

Sunain. (2017). Pengaruh tingkat pendidikan orangtua terhadap tingkat kecerdasan dan keaktifan siswa dari kelas satu sampai kelas enam pada semster I. Jurnal pendidikan pedagodia Universitas Muhammadiyah Sidoharjo, 6(2).

Susilo,Y.H. (2001). Problema kualitas anak Indonesia. Banjarmasin Post.

Downloads

Published

2018-12-30