PERBEDAAN PENGARUH TERAPI MASASE DENGAN MINYAK AROMATERAPI DAN MINYAK VCO TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI PRIMER

Authors

  • Tri Wijayanto
  • Rita Sari

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v8i2.175

Keywords:

hipertensi primer, minyak aromaterapi, minyak VCO, tekanan darah, terapi masase.

Abstract

Terapi masase adalah salah satu terapi komplementer yang dapat diberikan pada pasien hipertensi primer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi masase menggunakan minyak aromaterapi terhadap tekanan darah pasien hipertensi primer. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan rancangan rangkaian waktu (Time Series Design) dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Besarnya sampel sebanyak 42 orang, yang terdiri dari kelompok intervensi menggunakan minyak aromaterapi 24 orang dan kelompok terapi masase menggunakan minyak VCO (virgin coconut oil) 18 orang. Terapi masase  dilakukan pada area kaki, punggung, bahu, lengan atas, leher dan kepala selama 30 menit 2 kali per minggu selama 3 minggu. Tempat penelitian dilakukan di wilayah kerja puskesmas pembantu Rejosari Kabupaten Pringsewu. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji t, yaitu uji kelompok berpasangan (paired t test) dan kelompok independen (pooled t test). Hasil penelitian mendapatkan ada perbedaan rata-rata tekanan darah pada pasien hipertensi primer sebelum dan sesudah terapi masase menggunakan minyak aromaterapi, ada perbedaan rata-rata tekanan darah pada pasien hipertensi primer sebelum dan sesudah terapi masase menggunakan minyak VCO serta ada pengaruh terapi masase menggunakan minyak aromaterapi atau VCO terhadap penurunan tekanan darah sistolik-diastolik pada pasien hipertensi primer dengan (p value :0,000 menunjukkan p value < 0,05. Penelitian ini merekomendasikan bahwa terapi masase menggunakan minyak aromaterapi maupun VCO dapat digunakan untuk menurunkan dan mengendalikan tekanan darah tinggi pasien hipertensi primer serta perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut.

References

Depkes. (2009). Riset kesehatan dasar 2007. Tersedia online: [http://labdata.litbang.depkes.go.id]

Tedjasukmana.(2012). Tatalaksana hipertensi. Tersedia online: [http://www.kalbemed.com/portals]

Dinkes Propinsi Lampung. (2011). Laporan tahunan dinas kesehatan propinsi Lampung. Tersedia online: [www.dinkespropinsilampung].

Dinkes Pringsewu. (2010). Profil kesehatan dinas kesehatan kabupaten Pringsewu. Tersedia online: [www.dinkespringsewu.org]

Black, J.M., & Hawk, J.H. (2005). Medical surgical nursing clinical management for positive outcome. 7th Ed. Philadelphia. Mosbi.

Olney. (2007). Back Massage: Long term effects and dosage determination for persons withp pre-hypertension and hypertension. Tersedia online: [http://scholarcommons]

Joachim Peter. (2010). Therapeutic massage technicques.http://highered.mcgraw-hill.com.

Marley. (2010). Massage physiology: Research, effects, indications, contraindication, and endangerment, Tersedia online: [www.elsevierhealth.com.]

Prilutsky, B. (2003). Medical massage and control of arterial hypertension. Tersedia online: [www.massagetherapy.com/]

Sherwood. (2012). Fisiologi manusia. Edisi 6. Jakarta. EGC

Basford & Slevin. (2006). Teori & praktik keperawatan: Pendekatan integral pada asuhan pasien. Jakarta. EGC.

Koesoemardiyah. (2009). A-Z Aromaterapi untuk kesehatan, kebugaran, dan kecantikan. Yogyakarta. Penerbit Andi.

Ramadhani & Herliawati. (2011). Pengaruh masase kaki dengan minyak esensial lavender terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi primer Tersedia online: [http://eprints.unsri.ac.id]

Published

2016-09-14