ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROMA PADA REMAJA PUTRI

Authors

  • Yoga Tri Wijayanti

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v8i2.172

Keywords:

Pre-menstrual syndrome, stress, obesitas, olahraga

Abstract

Pre-menstrual syndrome pada wanita Indonesia menurut hasil penelitian WHO terdapat 23% orang.  Prevalensi Pre-menstrual syndrome pada remaja putri SMAN 1 dan SMKN 3 Purworejo adalah 24,6% orang dan pada remaja putri di SMA Hang Tuah 1 Surabaya menunjukkan adanya peningkatan dari 27,80% pada tahun 2010 menjadi  45,45% pada tahun 2011. Hasil studi pendahuluan di MAN 1 Metro Lampung Timur pada bulan Juni 2014 terhadap 20 remaja puteri terdapat 9 (45%) mengalami Pre-menstrual syndrome. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan hubungan stress, obesitas, dan kebiasaan olahraga dengan kejadian Pre-menstrual syndrome  pada remaja putri di MAN 1 Metro Lampung Timur tahun 2014. Studi ini menggunakan rancangan cross sectional yang dilakukan pada bulan November dan Desember 2014 di MAN 1 Metro Lampung Timur Sampel berjumlah 124 remaja putri yang diperoleh dengan teknik simple random sampling. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi square. Hasil analisis memperoleh gambaran kejadian PMS sebesar 31,5% remaja putri. Hasil penelitian menyimpulkan terdapat hubungan  stress, obesitas dan kebiasaan olahraga dengan kejadian Pre-menstrual syndrome pada remaja putri di MAN 1 Metro Lampung Timur. Pentingnya upaya meningkatkan penyuluhan mengenai Pre-menstrual syndrome dan gizi seimbang di sekolah, menambah jam kegiatan ekstrakurikuler olah raga, dan pengukuran berat badan dan tinggi badan secara berkala di sekolah.

References

Wiknjosastro, Hanifa, 2010, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Glasier A, 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Edisi 4. Buku kedokteran EGC, Jakarta

Suprayanto (2010) Sindrom Premenstruasi pada Remaja. Jakarta.Rineka Cipta

Puspitorini, M. D, dkk, 2007, Obesitas Sebagai Faktor Resiko Terjainya Premenstruasi Syndrome Pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Pemerintah Kabupaten Kudus, Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 23, No. 1, Maret 2007

Devi, M, 2012, Gizi Saat Sindrom Menstruasi, PT Buana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, Jakarta.

Sidabutar, Sondang. 2012, Hubungan Antara Pengetahuan Siswi Kelas XI tentang PMS dengan kejadian PMS di SMA Hang Tuah 1 Surabaya. Penelitian Dosen Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Notoatmodjo, Soekidjo, 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Tambing Y, 2012. Aktivitas fisik dan Sindrom Premenstruasi Pada Remaja. Tersedia online: [http//www.ugm.ac.id] [20 November 2014]

Tambayong J. 1999. Patofisiologi untuk Keperawatan

Sianipar O,dkk, (2009). Prevalensi Gangguan Menstruasi dan Faktor Yang Berhubungan pada Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur. Majalah Kedokteran Indonesia.Volume 59 nomor 7

Mulyono dkk, 2001, Stress Psikososial pada wanita pekerja status kawin di PT Tulus Tritunggal Gresik Tersedia online: [http.www.Jurnal.unair.ac.id /login jurnal] [12 November 2014]

Elvira dan Sylvia. D, 2010. Sindrom Pra Menstruasi Normalkah?. Jakarta. FKUI

Nashruna, I., dkk . 2012, Hubungan Aktivitas Olahraga Dan Obesitas Dengan Kejadian Sindrom Pramenstruasi di Desa Pucang Miliran Tulung Klaten, Jurnal Kesehatan [18 Februari 2014].

Masho, S.W, Adera .T, Paul J 2005, Obesity as risk Factor for Premenstrual Syndrome. Journal of Psychosomatic Obstetric & Gynecology.26 (1):33-39

Hayes P, and Barbara LP. 2006, Mood Disorder and Reproductive Cycle Healthy place.Com.Degree Science Community.

Damayanti S, 2013, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pre Menstrual Syndroma Pada mahasiswa D IV Kebidanan di STIKES U’Budiyah Banda Aceh

Saryono; Sejati, W., 2009, Sindrom Pramenstruasi, Nuha Medika, Yogyakarta.

Ransom S dan Molden H.J. .1998, Premenstrual Syndrome. Journal of The Physician and Sport Medicine.

Published

2016-09-14