HUBUNGAN ANEMIA IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Islamiyati Islamiyati, Kusrini Katharina, Ika Oktaviani

Abstract


Tingginya angka kematian perinatal dan neonatal yang disebabkan oleh BBLR di Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2008 sebesar 31,25 % dan 30,77%. Masih banyaknya kejadian BBLR sampai dengan tahun 2008 (269 kasus), yang diikuti dengan tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil di Kabupaten Lampung Tengah pada tahun yang sama 78,6 %.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proporsi BBLR terhadap ibu hamil anemia dan hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR di Kabupaten Lampung Tengah tahun 2010.Jenis penelitian adalah penelian survei analitik dengan rancangan penelitian Kohort Prospektif. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu hamil yang melakukan kunjungan K4 pada bulan Juli 2010 sebanyak 1387 orang. Besar sampel menggunakan rumus Ariawan,2004 jumlah sampel keseluruhan 164 ibu hamil yang dibagi kedalam 2 kelompok ibu hamil anemia 82 orang dan ibu hamil tidak anemia 82 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara cluster random sampling, pengumpulan data dengan menggunakan check list. Untuk mengukur variabel  BBLR dengan cara menggunakan pemeriksaan darah langsung dan untuk variabel BBLR dengan cara observasi (penimbangan BB bayi segera setelah lahir). Analisis data menggunakan univariat untuk proporsi dan bivariat menggunakan chi-square.Hasil penelitian didapatkan proporsi BBLR sebanyak 13 bayi (7,9%), uji chi-square diperoleh nilai p value 0,148 >α0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, ertinya tidak terdapat hubungan antara anemia ibu hamil dengan kejadian BBLR. Simpulan penelitian bahwa proporsi BBLR di Kabupaten Lampung Tengah tahun 2010 sebesar 7,9 % dan tidak terdapat hubungan anemia ibu hamil dengan kejadian BBLR di Kabupaten Lampung Tengah. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan deteksi dini kejadian BBLR, tidak hanya terhadap anemia dalam kehamilan saja tetapi juga memperhatikan faktor penyebab lain terutama dari faktor kebiasaan ibu yang tidak baik seperti merokok, konsumsi nutrisi yang tidak adekuat karena zat nutrisi makro dan mikro berdampak terhadap pertumbuhan janin.

Keywords


Anemia ibu hamil, BBLR

Full Text:

PDF

References


Alvintasari B, 2007, Anemia Pada Kehamilan Sebagai Faktor Risiko Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang Periode 1 Januari - 31 Desember 2007http://www.unissula.ac.id/[12 Nopember 2009]

Amiruddin R, 2009, Keluarga Berencana dan Upaya Penurunan Angka Kematian Bayi & Balitahttp://kti-kompre.blogspot.com/2009/10/bblr-02.html [24 Oktober 2009]

Charles E. Wood and Mauren Keller Wood, 2007, Clinical Obstetric the Fetus and Mother. Third Edition, Blackwell Publishing

Departemen Kesehatan RI, 2003, Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada Wanita Usia Subur (WUS), Direktorat Gizi Masyarakat, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta

Departemen Kesehatan RI, 2008, Profil Kesehatan Indonesia 2007, Jakarta

Dinas Kesehatan Kota Metro, 2008, Profil kesehatan Kota metro Tahun 2007, Metro.

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2008, Profil Kesehatan Provinsi Lampung 2007, Bandar Lampung

Fauziah D, 2006, Anemia Gravidarum Sebagai Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RSUPN dr. Kariadi Semarang Periode Januari 2006 – Desember 2006 [24 Oktober 2009].

IsrarYA, 2008,Bayi Berat Lahir Rendahhttp://yayanakhyar.wordpress.com/2008/04/25/bayi-berat-lahir-rendah-bblr/ [24 Oktober 2009].

Mainase, Josepina, 2008, Hubungan Faktor Ibu Hamil dengan Terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah Di RSUD dr.M. Haulussy Ambon Malukuhttp://www.adln.lib.unair.ac.id/[12 Nopember 2009].

Patimah St, 2007, Pola Konsumsi Ibu Hamil dan Hubungannya dengan Kejadian Anemia Defisiensi Besi [11 Oktober 2009]

Purwanto ER, 2009 Masalah BBLR di Indonesiahttp://eka-punk.blogspot.com/2009/05/[24 Oktober 2009]

Riduwan, 2009, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Saifuddin AB; dkk (Ed), 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, cetakan keempat, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Setyorini I, 2010, Hubungan Anemia dengan Kejadian BBLR di Kota Metro Tahun 2009, KTI, Program Studi Kebidanan Metro

Simanjuntak NA, 2008, Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Badan Pengelola Rumah Sakit Umum (BPRSU) Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008.

Sohimah, 2009, Anemia Pada Ibu Hamilhttp://www.stikesalirsyad.ac.id/ [24 Oktober 2009]

Sondari F, 2006, Hubungan Beberapa Faktor Ibu Dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Di Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandunghttp://www.fkm.undip.ac.id/[10 Nopember 2009]




DOI: https://doi.org/10.26630/jkm.v5i2.1427

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


     


Published by Departement of Midwifery, Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang, Indonesia

Alamat: Jl. Brigjend. Soetiyoso No. 1 Kota Metro, Lampung, Indonesia

Phone: 0725-41819,E-mail: jkm@poltekkes-tjk.ac.id


Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.