PERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT DENGAN KASSA ALKOHOL DAN KASSA STREIL TERHADAP LAMA PUPUT TALI PUSAT DI BPS WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUJOKERTO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkm.v6i2.1353Keywords:
Tali pusat, BBL, Kassa alkohol, Kassa sterilAbstract
Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 34/1000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). Penyebab kematian bayi diantaranya sepsis 20,5% dan tetanus 1,7%. Tali pusat merupakan tempat penting untuk masuknya kuman sebagai penyebab infeksi. Umumnya tali pusat pada bayi baru lahir puput pada hari ke 4-7, tetapi dapat sampai 2 minggu, dengan puput tali pusat yang lebih cepat infeksi atau sepsis dapat ditekan. cara perawatan yang direkomendasikan saat ini adalah tehnik kering atau hanya ditutup dengan kassa steril saja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaaan waktu lama puput tali pusat dengan kassa alkohol dan kassa steril, serta membandingkan perbedaan lama puput tali pusat yang dirawat dengan kassa alkohol dan yang dirawat dengan kassa steril. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen quasi yang dilakukan terhadap 24 responden yang dirawat dengan kassa alkohol dan 24 responden yang dirawat dengan kassa steril di BPS wilayah kerja Puskesmas Pujokerto pada tanggal 1 Juni sampai dengan 30 Juni 2012. Tehnik pengambilan sempel dengan tehnik purfosif. Pengumpulan data dengan observasi, menggunakan alat ukur lembar observasi/cheklist. Analisis data dilakukan dengan uji T Independen. Hasil penelitian ini, lama puput tali pusat yang dirawat dengan kassa alkohol 8,04 hari dan tali pusat yang dirawat dengan kassa steril 4,96 hari. Uji perbedaan lama puput tali pusat yang dirawat dengan kasa alkohol dibandingkan dengan kassa steril 3,083 hari, dengan nilai P-value = 0,000, maka secara statistik Ha diterima. dapat disimpulkan ada perbedaan waktu lama puput tali pusat, dimana tali pusat yang dirawat dengan kassa steril lebih cepat puput dibandingkan dengan menggunakan kassa alkohol. Disarankan agar perawatan tali pusat hendaknya menggunakan kassa steril agar tali pusat lebih cepat puput sehingga dapat menekan kejadian infeksi.
References
Boycel, 2011, Perawatan Tali Pusar (diakses dari boycelyess,blogspot.com/2011/ 03/perawatan-tali-pusar.html pada tanggal 18 mei 2012
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2010. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Bandar Lampung
Dinas Kesehatan Lampung Tengah. 2011. Profil Dinas Kesehatan Lampung Tengah. Gunung Sugih
Fitzmaurice dan Whiting (1992), et Brain (1994). Obstetri Dan Genikologi.
Handerson, Jones. 2006. Konsep Kebidanan, ECG, Jakarta
Hidayat. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I, Salemba Medika, Jakarta
Notoadmodjo, Soekidjo, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta
Puskesmas Pujokerto. 2011. Profil Puskesmas, Pujokerto
Retniati, 2010. Hubungan Pearwatan Tali Pusat dengan lamanya lepas tali pusat.www.indoskripsi.com. diakses tanggal 28 April 2013
SDKI. 2007. Survei Demografi Kesehatan Indonesia Indonesia Angka Kematian Bayi
Sudarti, Khoirunisa. 2010, Asuhan Pada Bayi, Salemba Medika, Jakarta
Sulistyawati, Nugraheni, 2010, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin, Salemba, Medika, Jakarta
Shelov, P.Steven, 2005, Perawatan Untuk Bayi Dan Balita, Arcan, Jakarta
Sukamto 2009,Kesehatan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir. Gramedia Jakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.