FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA ANAK BALITA DI KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

Authors

  • Rina Mariani Program Studi Keperawatan kota Bumi Poltekkes kemenkes Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v6i2.1350

Keywords:

Gizi lebih, balita, faktor resiko

Abstract

Gizi lebih merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya penyakit degenarif, seperti jantung dan hipertensi. Angka prevalensi gizi lebih yang terus meningkat yang terjadi pada anak-anak merupakan peringatan bagi pemerintah dan masyarakat luas bahwa gizi lebih atau obesitas dengan segala implikasinya sudah merupakan ancaman yang serius bagi masyarakat Indonesia. Di Kabupaten Lampung Utara kejadian gizi lebih pada anak balita lebih juga meningkat yaitu sebanyak 92 orang pada tahun 2010 meningkat menjadi 96 orang balita pada tahun 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian gizi lebih pada anak balita di Kabupaten Lampung Utara 2012. Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan rancangan case control. Populasi seluruh balita yang ada di Lampung Utara Tahun 2012, sampel berjumlah 129 balita dengan perbandingan 1 : 2 yaitu 43 kasus dan 86 kontrol. Teknik sampling purposive sampling dengan pemilihan kasus melalui case finding. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan cara wawancara, recall 24 jam dan pengukuran BB/U. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan yang signifikan antara masing-masing variabel independen yaitu pengetahuan ibu (p value 0,003, OR = 5,49, CI:1,79-16,8), keturunan (p value 0,000, OR = 11,21, CI: 4,36-28,77), pola makan (p value 0,08, OR = 5,46, CI: 1,47-19,30), aktivitas fisik (p value 0,015, OR = 2,713, CI: 0,27-5,76) dan asupan makanan (p value 0,023, OR = 2,85, CI: 1,22-6,67) dengan kejadian gizi lebih pada anak balita di Kabupaten Lampung Utara tahun 2012. Hasil multivariat yang paling dominan berhubungan dengan kejadian gizi lebih adalah variabel keturunan (p value 0,000, OR = 18,09, CI: 5,465-59,884). Kesimpulan didapatkan dari 5 variabel yang diteliti, setelah masuk pemodelan akhir multivariat didapatkan 4 variabel yaitu pengetahuan ibu, keturunan, pola makan, dan aktivitas fisik. Untuk itu saran dalam penelitian ini adalah melakukan penimbangan balita sampai usia 5 tahun agar kejadian gizi lebih dapat diketahui lebih awal dan sesegera dilakukan intervensi untuk menurunkan berat badan.

References

Aini, Nur. 2012. Pengendalian Pola Makan untuk Mencegah Obesitas www.kulinologi.biz/index.php Diakses November 2012

Anggraini, Suciaty. 2008. Faktor Risiko Obesitas Pada Anak Taman Kanak-kanak di Kota Bogor. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian. IPB: Bogor

Bramirus, Mikail. 2011. Gizi Lebih, Ancaman Tersembunyi pada Anak, http://Kompas.com/Gizi.lebih.Ancaman.Tersembunyi.Pada.Anak/html. Diakses 19 September 2012

Damayanti. 2002. Waspadai Kegemukan pada Anak, www.keluargasehat.com diakses November 2012

Depkes RI. 2002. Gizi Lebih pada Anak www.bppsdmk.depkes.go.id/Gizi-lebih-merupakan-ancaman-masa-depan-anak/html. Diakses 19 September 2012

Devita Sari, Mahesa. 2011. Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas Anak pada Siswa SD DEK Padang Tahun 2011. Repository.unand.ac.id/18046/ diakses November 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara. 2011. Laporan Tahunan Tahun 2011 seksi Gizi Masyakarat. Kota Bumi

Dinkes Provinsi Lampung, Riskesdas Provinsi Lampung Tahun 2007 dan 2010. Bandar Lampung

Gibney J. Michael, et all. 2009. Gizi Kesehatan masyarakat. Alih Bahasa Andry Hartono; editor edisi Bahasa Indonesia. Palupi Widyastuti. Erita Agustina Hardiyanti. Jakartta : EGC

Hayati, Nurjanah. 2009. Faktor-faktor yang Menjadi Penyebab Obesitas. FKM. UI lontar.ui.ac.id/life?file=digital/124640-S.pdf diakses September 2012

Hidayati, et all. 2006. Obesitas pada Anak www.pediatrik.com. Diakses tanggal 22 November 2012

Keputusan Menteri Kesehatan (Kemenkes) RI Nomor: 1995/Menkes/SK/XII/2010. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Kementerian Kesehatan RI Dir Jen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Direktorat Bina Gizi. 2011

Moore, Mary Courtney. 1997. Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi. Alih bahasa, Liniyanti D. Oswari: editor, Melfiawati S. Edisi 2. Jakarta : Hipokrates

WHO. 2002. Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic. Geneva: WHO Technical Report Series. www.who.int diakses Desember 2012

Downloads

Published

2019-04-18