EVALUASI PENYELENGGARAAN POS KESEHATAN KELURAHAN DI KOTA METRO
DOI:
https://doi.org/10.26630/jkm.v6i2.1349Keywords:
Pos Kesehatan Kelurahan, input, proses, outputAbstract
Menjadikan masyarakat yang mandiri dalam menceagah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawat-daruratan kesehatan, maka dibentuklah Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). UKBM yang berfungsi koordinatif dalam mengkoordinasikan seluruh UKBM yang ada adalah Poskesdes. Target pengembangan Desa Sehat melalui Desa Siaga di Provinsi Lampung tahun 2008 baru mencapai sebanyak 820 desa. Pada akhir tahun 2008 diharapkan seluruh desa di Provinsi Lampung telah memiliki Poskesdes beserta tenaga kesehatannya. Untuk mencapai desa siaga diperlukan keaktifan dari semua unsur terkait terutama pelaksanaan poskesdes/poskeskel. Kota Metro sampai tahun 2012 memiliki 22 kelurahan dengan 22 Pos Kesehatan Kelurahan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan kegiatan Poskeskel yang menitik beratkan pada pelayanan promotif dan preventif dengan pelayanan diluar gedung mulai bergeser pada pelayanan yang bersifat kuratif dengan pelayanan di dalam gedung yang memang dibutuhkan oleh masyarakat. Pelaksanaan kegiatan yang lain seperti promotif dan preventif masih sangat kurang. Hal ini dikarenakan minimnya tenaga dan waktu serta kurangnya kemauan masyarakat dalam memanfaatkan Poskeskel di luar pelayanan kesehatan dasar serta minimnya dana operasional yang tersedia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini untuk mengetahui evaluasi penyelenggaraan Pos Kesehatan Kelurahan yang ada di Kota Metro tahun 2012 yang meliputi variabel input, proses dan output. Populasi sekaligus sampel penelitian ini semua Poskeskel yang berada di Kota Metro yang berjumlah 22 Poskeskel. Hasil penelitian menunjukkan: input yang meliputi jumlah kader aktif, jumlah tenaga kesehatan, pembinaan petugas puskesmas, sarana, tempat pelayanan dan jumlah bayi diimunisasi dan jumlah kematian dalam kategori baik. Semua poskeskel sudah memiliki dana operasional tapi ada 68,2% poskeskel merasa dana tersebut masih kurang. Variabel proses yang meliputi waktu pelayanan, pengamatan epidemiologi penyakit menular, penanggulangan penyakit, kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, pelayanan medis dasar, peningkatan kadarzi, peningkatan PHBS dan penyehatan lingkungan dalam katagori baik. Sedang pertemuan forum kesehatan masyarakat kelurahan poskeskel masih ada dalam kategori kurang baik dan ada 18,2% poskeskel yang tidak ada pertemuan forum masyarakat kelurahan.  Variabel output yang meliputi cakupan BBLR yang dirujuk, bayi dan Balita Berat Badan Tidak Naik ditangani, Balita keluarga miskin umur 6 – 24 bulan mendapat MP-ASI, Imunisasi lengkap, Pelayanan Gawat Darurat dan KLB < 24 jam ditangani, Keluarga mempunyai jamban, air bersih dan peningkatan UKBM yang dibina dalam katagori baik. Sedang cakupan kunjungan Ibu Hamil (K4), Persalinan oleh tenaga kesehatan, Kunjungan Neonatus 2, Keluarga Sadar Gizi, dan Keluarga menggunakan garam beryodium kategori kurang baik, hal ini karena data yang tersedia baru sampai bulan Nopember 2012, sedangkan cakupan seharusnya sampai bulan Desember 2012. Kesimpulan secara umum penyelenggaraan Poskeskel di Kota Metro ditinjau dari segi input, proses dan output dalam kategori baik. Saran kepada Dinas Kesehatan Kota Metro agar meningkatkan monitoring, pembinaan dan evaluasi ke poskeskel melalui petugas puskesmas terkait, sehingga semua poskeskel mendapatkan pembinaan dari petugas puskesmas secara rutin. Selain itu diharapkan agar memberikan dukungan anggaran dan sumber daya kepada poskeskel sehingga kegiatan di poskeskel dapat berjalan sesuai dengan program yang diharapkan.
References
Aisyah, 2008, Proses perencanaan desa Siaga di desa Pundungrejo kabupaten Sukoharjo, digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=9476
Ariefudin Y, 2011, Sudahkah Kita Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ?, Disampaikan saat penyuluhan Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr. Soewondo Kendal, 3/3/2011, http://yanuarariefudin.wordpress.com
Bappenas, 2004, Rencana Aksi Nasional Kesinambungan Program Penanggulangan GAKY, www. kgm.bappenas.go.id, Jakarta
Cahyono, M.S, 2009, Indonesia Menuju MDGs 2015, www. Enviroboy.wordpress.com, Harian Pikiran Rakyat 27 Oktober 2009
Departemen Kesehatan RI. 2007a, Kepmenkes Nomor 564/MENKES/SK/VIII/2006, Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga, Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2007b, Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), Dirjen Binkesmas, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2006a, Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kerjasama Depkes RI dengan Pokjanal Posyandu, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2006b, Petunjuk Teknis Pengembangan dan Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa, Jakarta
Kemenkes RI, 2013, Kebijakan Kemenkes Dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan Bencana, Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan, Jakarta, www. Depkes.go.id
Kemenkes RI, 2011a, Kinerja Dua Tahun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2009–2011: Menuju Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan, Sekretariat Jendral, Jakarta, http://www.slideshare.net/ppidkemkes/kinerja-kemenkes-20092011
Kemenkes RI, 2011b, Manajemen Bayi Berat lahir Rendah Untuk Bidan dan Perawat, Buku Acuan, Direktorat Jendral Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta, http://www.scribd.com
Kemenkes RI, 2010a, Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif, Panduan Bagi Petugas kesehatan, Pusat Promosi Kesehatan Sekjend Kemenkes RI, Jakarta
Kemenkes RI, 2010b, Riset Kesehatan Dasar 2010, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta, http://www.scribd.com
Kemenko Kesra, 2009, Program Penyehatan Lingkungan, Jakarta, http://data.menkokesra.go.id
Mahardhika D, 2011, Dasar-dasar Epidemiologi, Tujuan, Peran dan Manfaat Epidemiologi, epidemiolog.wordpress.com
Manjilala, 2012, Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal, Makassar, http://gizimu.wordpress.com
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Renika Cipta Jakarta.
Republik Indonesia, 2011, Permenkes RI Nomor 1501/MENKES/PER/X/2011 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan wabah Dan Upaya Penanggulangan, Jakarta
Republik Indonesia, 2007, Kepmenkes RI Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan, Jakarta
Sari Y, 2011, Pelayanan Posyandu, http://posyandu.org/posyandu/341-pelayanan-posyandu.html
Sedyaningsih E.R, 2011, Depkes: Target MDGs Bidang Kesehatan, www.Wartapedia.com, 26 Januari 2011
Downloads
Published
Issue
Section
License
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.