FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN BAYI LAHIR DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2011

Authors

  • Kusrini Kusrini Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang
  • ika oktaviani poltekkes kemenkes tanjung karang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v4i2.1165

Keywords:

faktor mempengaruhi, berat badan bayi lahir

Abstract

Abstrak. Berat bayi lahir merupakan cermin dari status kesehatan dan gizi selama hamil serta pelayanan antenatal yang diterima ibu. Kab. Lampung Tengah tahun 2008-2009 proporsi kematian perinatal dan neonatal disebabkan oleh berat badan bayi lahir (BBLR) meningkat dari 31,55 perinatal 30,77 (neonatal) menjadi 33 % perinatal 36,6% neonatal (Profil Lampung Tengah ,2008 & 2009). Proporsi kelainan berat bayi lahir terutama BBLR tahun 2010 sebesar 7,9%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan target dari program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7%. Faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir meliputi faktor  internal ; usia ibu, jarak kelahiran, paritas, kadar haemoglobin (HB), status gizi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, dan penyakit pada saat kehamilan. Faktor eksterna meliputi kondisi lingkungan, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pengetahuan gizi, sosial ekonomi (Sitorus, 1999). Tujuan penelitian mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir di Kab. Lampung Tengah ,  dilihat dari usia ibu, jarak kelahiran, paritas, berat badan ibu hamil, kadar HB, pemeriksaan kehamilan dan penyakit saat kehamilan, serta faktor dominan yang mempengaruhi berat badan bayi lahir. Jenis penelitian adalah penelian survei analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi adalah seluruh ibu melahirkan bayi hidup berjumlah 25.945 orang. Besar sampel berjumlah 394 ibu bersalin. Teknik pengambilan sampel dengan cara cluster random sampling, 14 kec. dari total 28 kec. Analisis data menggunakan univariat untuk proporsi dan bivariat menggunakan chi-square serta multivariat menggunakan regresi logistik berganda.

Hasil penelitian didapatkan proporsi Berat badan Bayi Normal 91,1%, BBLR 8,1 %, Bayi Besar 0,8%. Proporsi terbanyak untuk variabel independen adalah usia tidak beresiko 86,5%, Jarak kelahiran ≥ 2 tahun & belum pernah melahirkan 97,2%, Paritas tidak beresiko 90,6%, Berat Badan Ibu Hamil Normal 82,7%, Kadar HB Naik 51,5 %, Pemeriksaan kehamilan lengkap 86,3%, kehamilan tidak memiliki penyakit 95,4%. Hasil analisis bivariate ada hubungan variabel usia p-value 0,016, berat badan  p-value 0,000, kadar HB p-value 0,008 pemeriksaan kehamilan p-value 0,000 penyakit saat kehamilan p-value 0,000 dengan berat badan bayi lahir. Sedangkan variabel jarak kelahiran dan paritas tidak berhubungan dengan berat badan bayi lahir (p-value 0,609 dan 1,000). Hasil analisis multivariate di dapatkan faktor dominan yang mempengaruhi berat badan bayi lahir adalah variabel berat badan ibu hamil dengan OR 5,399.

References

, Arju, 2008, Kenali Beberapa Pemicu bayi Besar, diakses dari http://lifestyle.okezone.com/, pada tanggal 20 September 2010.

Arali, 2008, Menghitung Berat Badan Ideal Ibu Hamil, diakses dari http://arali2008.wordpress.com/, pad atanggal 20 September 2010.

Arikunto, S. 2006, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta.

Charles E Wood, and Mauren Keller Wood, 2007, Clinical Obstetric The Fetus and Mother. Third edition; Blackwell Publishing

Depkes RI. Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat. 1996. Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis, Jakarta.

Depkes RI, 1999, Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Kesehatan Indonesia Sehat 2010, Depkes RI, Jakarta

Depkes RI. 2000. Pedoman Umum Gizi Seimbang (Panduan Untuk Petugas), Departemen Kesehatan, Jakarta.

Dinkes, 2007, Profil kesehatan Lampung tahun 2007, Bandar Lampung.

Dinkes Lampung Tengah, 2010, Buku saku Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, Lampung

Firmansyah, 2009, Ibu Diabetes, Waspadai Bayi besar, diakses dari http://www.jambi-independent.co.id/, pada tanggal 20 -9- 2010.

FKM UI. 2007, Gizi dan Kesehatan Masyarakat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Haryadi, R., 2004, Ilmu Kedokteran Fetomaternal Jilid I, diterbitkan oleh Himpunan Kedokteran Fetomaternal Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Surabaya.

Islamiyati, 2010, Kohort Prospektif Anemia ibu hamil dengan Hubungan BBLR di Kab. Lampung Tengah, Laporan Penelitian Kab. Lampung Tengah.

Marsianto, 1997, Hubungan Status Gizi Ibu Hamil terhadap Berat Badan Lahir Bayi Aterm di RSUD Dr. Soetomo, Majalah Obstetri Ginekologi Vol. 6 diakses dari http://eprints.ums.ac.id/ pada tgl 20-9- 2010.

Moehji, Sjahmien. 2003. Ilmu Gizi Dan Penanggulangan Gizi Buruk, Papas Utama, Jakarta

Mochtar, Rustam, 2002, Sinopsis Obsteri Cetakan II Edisi ke Dua. Jakarta. EGC.

Mutalazimah, 2005, Hubungan Lingkar Lengan Atas (LILA) dan dan Kadar Hemoglobin (Hb) Ibu Hamil Dengan Berat Bayi Lahir Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, diakses dari http://eprints.ums.ac.id/, pada tgl 29 -11-2010.

Nadesul, Hendrawan. 1999. Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil, Puspa Swara, Jakarta.

Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoadmodjo, S . 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Pratiknya, 2003, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, PT Raja Gravindo Persada, Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono.2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta

Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Prawirohardjo, S. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatural, Jakarta : EGC.

Pudjiadi, 2003, Ilmu Gizi Klinis pada Anak, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Riyanto, 1995, Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan BB Lahir Rendah (Studi pada Ibu-ibu yang Melahirkan di RSU Wonosobo), Skripsi, unip.ac.id.

Rochadi, 1997, Hubungan Status Gizi Ibu Hamil terhadap BB Lahir Bayi Aterm di RSUD Dr. Soetomo, Majalah Obstetri Ginekologi Vol. 6 http://eprints.ums.ac.id/ tgl 20 -9-2010.

Rubiati, 2008, Berat Badan Bayi Kurang, diakses dari http://bayidananak.com/, pada tgl 21 -11-2010.

Seksi Kesga, 2009, Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah, Gunung Sugih.

Setyorini, 2009, Hubungan Anemia pada Ibu hamil dengan kejadian BBLR di Kota Metro tahun 2009, KTI, Prodi Kebidanan Metro.

Setyowati, 2007, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan BB Rendah. BaLitbang Kes, 1996.http://www.digilib.litbang.depkes.go.id.Tgl.20 -9- 2010

Sitorus, Ronald H. Dkk 1999. Pedoman Perawatan Kesehatan Ibu dan Janin Selama Kehamilan. Bandung: CV. Pionir Jaya Bandung.

Sophia, E., 2008, Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. medicastore.com/ artikel/268/, tgl. 20-9-2010

Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Soetjiningsih, DSAK. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Laboratorium IKA. UNAIR. Surabaya.

Sugiono, 2002, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta. Bandung.

Supangat, 2007, Statistika: Dalam kajian Deskriptif, Inferensi, dan Non Parametrik, Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Published

2018-12-17