FAKTOR INDIVIDU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA ANAK BALITA DI KOTA METRO TAHUN 2011

Authors

  • Herlina Herlina Poltekkes Kemenkes Tanjungkaranr
  • Sadiman Sadiman Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v4i2.1161

Keywords:

Faktor individu, ISPA

Abstract

Abstrak. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Pneumonia) merupakan pembunuh utama anak dibawah usia lima tahun di dunia. Penyakit ISPA di Indonesia selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Survey mortalitas yang dilakukan Subdit ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA (Pneumonia) sebagai penyebab kematian terbesar di Indonesia dengan presentase 22,30% dari kematian balita. Angka kejadian ISPA pada balita di Provinsi Lampung dalam waktu 3 tahun mengalami peningkatan. Tahun 2004 sebesar 27,24%, tahun 2005 meningkat 29,88%, tahun 2006 meningkat sebesar 46,29%, dan  tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 13,06% serta tahun 2008 terjadi peningkatan lagi sebesar 21,16%  Kejadian ISPA pada Balita Di Kota Metro tahun 2009 degan rincian: Puskesmas Banjarsari 61%, Puskesmas Karang Rejo 47 %, Puskesmas Metro 15 %, Puskesmas Purwosari 8%, Puskesmas Yosomulyo 5%, Puskesmas Ganjar Agung 3%, Puskesmas Mulyojati dan Sumbersari Bantul masing-masing 2%, Puskesmas Iringmulyo 1% dan Puskesmas Yosodadi 0%, Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor individu yang berhubungan dengan kejadian ISPA di Kota Metro tahun 2010.

Rancangan penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah anak balita yang berobat di Puskesmas se Kota Metro. Sampel berjumlah 277 anak Balita yang diambil secara acak sederhana. Uji statistik dengan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan Proporsi kejadian ISPA sebesar 64,3%. terdapat 3 variabel tidak ada hubungan dengan kejadian ISPA yang meliputi: variabel (p=0,436), variabel jenis kelamin (p=1,00), dan variabel status gizi (p=0,236). Terdapat hubungan dengan kejadian ISPA meliputi: berat badan lahir (p=0.017) nilai OR=9,68, pemberian vitamin A  (p=0,026) nilai OR=1,97, ASI eksklusif (p=0,028) nilai OR=1,87, Imunisasi (p=0,012) nilai OR=2,66.

References

Almatsier, Sunita, 2004, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Arikunto, Suharsini, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakartahala.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2010, Riset Kesehatan Dasar 2010, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Pengendalian Penyakit ISPA pada Anak, Dinas Kesehatan Republik Indonesia , Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2006, Program P2ISPA Pada Pelatihan P2ML Terpadu Bagi Paramedis Puskesmas, Depkes RI, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2009, Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta.

Dinas Kesehatan Kota Metro, 2010, Profil Kesehatan Kota Metro, Metro.

Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, 2007, Profil Kesehatan Propinsi Lampung, Lampung.

Ditjen PPM dan PL Depkes, 2005, Pedoman Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Tahun 2005, Jakarta.

Ditjen PPM dan PL Depkes, 2005, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Tersedia (http://library.usu.ac.id), [07 April 2011].

Edza, Ery, 2009, ISPA Pada Balita, Tersedia (http://eryedza.wordpress.com) [12 April 2011].

Hastono, Sutanto Prio, 2010, Statistik Kesehatan, Rajawali Pers, Jakarta.

Hidayat, Aziz Alimul, 2007, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta.

Haulina, Mellyana, 2003, Perawatan Ibu Pasca Melahirkan, Puspita Swara, Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI, 2009, Pneumonia Penyebab Kematian Utama Balita, Tersedia (http://www.depkes.go.id ), [20 Mei 2011].

Imron, Lubis, Etiologi Infeksi Saluran Pernafasan, Pusat Penelitian Penyakit Menular, Balitbangkes Depkes RI, Jakarta.

Markum, 2002, Imunisasi, FKUI, Jakarta.

Mairusnita, 2007, Karakteristik Penderita Ispa pada Balita yang Berobat di RSUD Langsa, Skripsi, Medan.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2005, Metodelogi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Nurijal, 2009, Infeksi Saluran Pernafasan Akut , http://-ispabio.blogspot.com (20 Oktober 2011)

Prabu, Putra, 2009, Faktor Resiko ISPA Pada Balita, Tersedia (http://putraprabu.wordpress.com) [12 April 2011].

Pratiknya, Ahmad Wati, 2007, Dasar-dasar Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Rahmat, Kurniawan, 2010, Hubungan Umur dan Status Imunisasi terhadap Kejadian ISPA pada Balita Usia 0-5 tahun di Puskesmas Simpang Periuk Lubuk Linggau, Tersedia http://kumpulan-karya-tulis-ilmiah.blogspot.com [9 April 2011]

Rasmaliah, 2008, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Penanggulangannya, Tersedia (http://library.usu.ac.id) [15 April 2011].

Saimin, W, Perkembangan Bayi dan Balita , Tersedia (http://med.unhas.ac.id) [10 Mei 2011].

Sudiautama, 2006, Ilmu Gizi untu Profesi, Dian Rakyat Jakarta.

Sugiyono, 2009, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Sutjiningsih, 1997, ASI Petunjuk Bagi Tenaga Kesehatan. EGC, Jakarta.

Suhandayani, Ike, 2007, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Puskesmas Pati Kabupaten Pati tahun 2007, Skripsi Universitas Semarang, Tersedia www.dilab.unnes [20 April 2011]

Supariyasa I Dewa Nyoman, dkk, 2002, Penilaian Status Gizi, Jakarta.

Syaifuddin, Abdul Bari, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Wahyono Djoko, Hapsari Indri, Astuti Ika Wahyu Budi, 2004, Pola Pengobatan Ispa di Puskesmas Purworejo Kabupaten Banjarnegara, Majalah Farmasi Indonesia, Yogyakarta.

Waspadji, Sarwono, 1990, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Tersedia (http://library.usu.ac.id) [15 April 2011].

WHO, 2005, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Tersedia (http://www.acehforum.or.id) [16 April 2011].

Downloads

Published

2018-12-17