HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0- 6 BULAN DI PUSKESMAS KOTA METRO TAHUN 2011

Warjidin Aliyanto, Yuliawati Yuliawati

Abstract


Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi yaitu 31,04/1000 KH (WHO : 2009). Di Propinsi Lampung yaitu 40- 49/1000 KH dan di Kota Metro 12,7/ 1000 KH. Salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia adalah diare. Kejadian diare pada bayi dapat disebabkan karena bayi sudah diberi makanan selain ASI sebelum usia 6 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian makanan tambahan dengan kejadian diare pada bayi usia 0- 6 bulan di Puskesmas wilayah Kota Metro tahun 2011.Penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan crossecsional. Populasinya seluruh ibu yang berkunjung ke Puskesmas Kota Metro tahun 2011. Jumlah sampel 106 orang yang diambil dari lima Puskesmas yaitu Yoso Mulyo, Mulyo Jati, Tejo Agung, Banjar Sari, dan Sumber Sari. Sampel diambil dengan teknik systematik random sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner selanjutnya dianalisis secara univariat dengan persentase dan bivariat dengan chi square. Hasil analisis didapatkan data proporsi bayi usia 0- 6 bulan mengalami diare ada 53,8%, dan 39,6% telah diberi makanan tambahan. Hasil uji statistik dengan chi square ternyata ada hubungan antara pemberian makanan tambahan dengan kejadian diare pada bayi usia 0- 6 bulan di Puskesmas wilayah Kota Metro tahun 2011. Di sarankan kepada pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Metro untuk melakukan berbagai upaya dalam rangka menurunkan kejadian diare dengan meningkatkan cakupan ASI eksklusif, dan kepada peneliti lain agar dapat melakukan penelitian yang terkait dengan penelitian ini.


Keywords


Prestasi belajar; Diploma III Kebidanan; Propinsi Lampung

Full Text:

PDF

References


Boediarso, Aswitha EM. Halimun, BP FKUI. Gastroenterologi Anak Praktis : Jakarta, 1988

Depkes RI. 2004. Pedoman Pengenalan MPASI. http://www.depkes.org.id. Diakses tanggal 16 Juni 2010

Depkes RI. 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping ASI local. http://www.depkes.org.id. Diakses tanggal 16 Juni 2010

Depkes RI, 2008, Angka Kesakitan Bayi Meningkat, Tersedia (http://www. PWSKIA.WORDPRESS.com) Diakses tanggal 16 Juni 2011

Depkes RI. 2007. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping ASI http://www.depkes.org.id. Diakses tanggal 16 Juni 2011

Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, 2008, Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2008, Jakarta

____________, 2009, Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2009, Jakarta

Dinas Kesehatan Metro, 2009, Profil Kesehatan Kota Metro 2009

Depkes RI, 2009, Profil Kesehatan Nasional, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Fakultas Kedokteran UNPAD,2004, Ilmu Kesehatan Anak, Bandung

Harsiki, 1991, Hubungan antara usia bayi dengan pemberian makanan di Padang Diakses tanggal 30 Juni 2010 Skripsi

Kamalia. 2005.Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada usia bayi kurang dari 6 bulan. KTI.

Kharisma Gyna Edhita, 2001, Hubungan Pemberian Makanan Secara Dini Terhadap Kejadian Diare Pada Bayi Dibawah Usia 6 Bulan Di Puskesmas Kendal 2001, Skripsi

Luluk. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Memberikan Makanan Tambahan.. diakses tangga 10 Agustus 2010. Http://repository.usu.ac.id

Makanan Pendamping ASI. http://www.balitasehat.com. Diakses tanggal 8 mei 2010.

Muhlani, 2007, Bayi Baru Lahir dalam Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta . Yudhistira.Jakarta

Mulyadi.2008. ASI & diare (Mulyadi,2008 http://www. mulyadis47.blogspot.com)

Mulyadi. 2008. Pengetahuan, diare, sikap dan perilaku keluarga. http://www.mulyadis47.blogspot.com diakses tanggal10 Juni 2010

Murti B., 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gajah Mada university Pers, pp. 116

Mputrakusuma, 2010 Alasan Mengapa Zinc Diberikan Pada Penderita Diare http://www.Info sehat.com diakses tanggal 10 Agustus 2010

Nazir, Moh., 2003. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta

Nuriani, 2004. Makanan Pendamping ASI dengan kejadian diare. http://parentingislami.wordpress.com. Diakses tanggal 20 Juni 2010 Skripsi

Notoatmodjo S., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta, pp. 145-47

Praktinya, Watik, A, 2003, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, PT. Raja, Grafindo Persada, Jakarta.

Pudjiadi. 2003. Pemberian Makanan tambahan. Yudhistira.jakarta.

Ramaiah, 2007, ASI dan Menyusui, Buana Ilmu Populer, Jakarta

Roesli, Utami, 2001, Mengenal ASI Eksklusif, Pustaka Bunda, Jakarta

________, 2007, ASI VS Susu Formula Yang Tak Etis, Tersedia (http://lita.inirumahku.com) [23 Maret 2010]

Saifuddin, A., 2002, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, JNPKKR-POGI, Jakarta

Suhardjo. 1999. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Memberikan Makanan Tambahan.. diakses tangga 10 Agustus 2010. Http://repository.usu.ac.id

Tirza, S. 2005. Makanan Tambahahn pada Bayi. Rineka Cipta. Jakarta.

Untoro, 2004, Pemberian Air Susu Ibu, Tersedia (http://www.dechacare.com) [19 Mei 2010]

Wulan (2009), yakni terdapat hubungan antara pemberian makanan tambahan dengan kejadian diare yang dilakukan di Desa Gemarang Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun . KTI. Madiun.

Wahyu, 2000. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kekebalan pada bayi, Skripsi

WAH/FAO, 2009, Statistics Global Hunger Index, http://en.wikipedia.org/wiki/malnutrition diakses tanggal 2 Mei 2011




DOI: https://doi.org/10.26630/jkm.v4i2.1159

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


     


Published by Departement of Midwifery, Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang, Indonesia

Alamat: Jl. Brigjend. Soetiyoso No. 1 Kota Metro, Lampung, Indonesia

Phone: 0725-41819,E-mail: jkm@poltekkes-tjk.ac.id


Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.