PENGARUH MENYUSUI DAN MOBILISASI DINI TERHADAP PERCEPATAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM DI BIDAN PRAKTEK SWASTA KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Authors

  • Firda Fibrila Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang
  • Herlina Herlina Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jkm.v4i2.1157

Keywords:

mobilisasi dini, menyusui dini, penurunan tfu, ibu post partum

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia diperkirakan sebanyak 60 % akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama yang sebagian basar disebabkan karena perdarahan post partum (Abdul Bari, 2000). Propinsi Lampung, diketahui AKI mencapai 122 kasus pada tahun 2009, dan Kabupaten Lampung Utara pada tahun yang sama AKI sebanyak 13 kasus. Salah satu indikator kesehatan pada masa nifas adalah berjalan lancarnya proses involusi yang ditandai dengan adanya penurunan tinggi fundus uteri pada 2 minggu pertama pasca salin. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh mobilisasi dini dan menyusui dini terhadap percepatan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di BPS yang berada di Kabupaten Lampung Utara.

Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum yang ditentukan dengan kriteria inklusi, di bagi dalam dua kelompok treatmen dan kelompok kontrol masing-masing sebanyak 30 responden. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah Nonprobability Sampling dengan teknik quota. Data yang digunakan adalah data katagorik dan numerik. Analisa dilakukan secara univariat untuk mengetahui nilai central tendency, selanjutnya dilakukan analisa bivariat dengan menggunakan uji Mann - Whitney.

Hasil penelitian diperoleh rata-rata penurunan tinggi fundus uteri pada hari ke-7 adalah 6 cm pada kelompok treatment dan 7 cm pada kelompok kontrol. Percepatan penurunan lebih banyak terjadi pada kelompok treatmen yaitu sebanyak 16 responden (53,3 %) dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu 7 responden (23,3 %). Ada pengaruh yang bermakna antara kelompok treatmen dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,001.

Untuk mempercepat penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum disarankan untuk melakukan mobilisasi dini dan menyusui dini secara bersamaan sesuai tahapan segera setelah bersalin.

References

Arikunto, Suharsimi, 2005, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Klinik, Rineka Cipta, Jakarta, 370 halaman.

Bannet, Ruth V; Brown, Linda K, 1993, Myles textbook for Midwives, 12th edited. British.

Bobak,dkk, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas.EGC.Jakarta.

Cunningham, F.Gary, 1995, Obstetri Wiliams, EGC, Jakarta.

Dinas Kesehatan Lampung Utara. 2009. Profil Kesehatan Lampung Utara. Lampung

Ibrahim, Christina, 1996, Perawatan Kebidanan (Perawatan Nifas) Jilid 3, Bhratara, Jakarta.

Indrayati, 2006, Hubungan Menyusui terhadap Proses Involusi Uteri pada Ibu Post Partum hari 1-3 di Rumah bersalin Gajayana Malang, Karya Tulis Ilmiah Program D-III Keperawatan Univ. Muhammmadiyah Malang.

Kasjono, Heru Subaris; yasril, 2009, Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998, Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan keluarga untuk Bidan, EGC, Jakarta.

Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetric : obstetric fisiologi, obstetric patologi, EGC, Jakarta

Notoatmodjo, Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehata, Rineka Cipta, Jakarta, 208 halaman.

Roesli, Utami, 2004, Mengenal ASI eksklusif, Trubus Agriwidya. Jakarta.

Sugiono. 2006. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.

Survey Demografi Kesehatan Indonesia, 2007, Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta.

Wahyuni, Sri Siti, 2010, Hubungan Mobilisasi Dini dengan Involusio Uteri pada Ibu Nifas di BPS Wilayah Puskesmas jabon Jombang.

Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa D-III Kebidanan. Weblog dr. Suparyanto, M.Kes. Diakses pada tanggal 04 Maret pukul 21.24.

Downloads

Published

2018-12-17