Efektivitas Ekstrak Bunga Cengkeh (Eugenia aromatica) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus

Authors

  • Misbahul Huda Prodi Diploma III Analis Kesehatan Poltekkes Tanjungkarang
  • Rodhiansyah Djayasinga Prodi Diploma IV Analis Kesehatan Poltekkes Tanjungkarang
  • Devi Sulistia Ningsih Alumni Prodi Diploma IV Analis Kesehatan Poltekkes Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v7i1.934

Keywords:

Uji Efektifitas, Staphylococcus aureus, Bunga cengkeh (Eugenia aromatica)

Abstract

Staphylococcus aureus  menyebakan  infeksi kulit (bisul, impetigo, furunkel, infeksi luka), infeksi pernapasan (pneumonia, abses paru), Invasif (septikemia, abses dalam, sindrom syok toksik), traktus gastrointestinal, dan infeksi terkait alat. Salah satu tanaman tradisional yang sering digunakan sebagai obat tradisional adalah bunga cengkeh. Kandunga senyawa antibakteri di dalam bunga cengkeh yaitu flavonoid, tannin, alkoloid, dan euganol.  Jenis penelitian yang dilakukan adalah experimental dengan rancangan penelitian acak lengkap (RAL). Variabel bebasnya adalah ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromatica)  dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100% dan variabel terikatnya adalah uji daya hampat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Analis Kesehatan  Poltekkes Tanjung karang pada bulan April – Juni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bunga cengkeh konsentrasi 10% sampai dengan 100% mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureu. Konsentrasi terendah dari ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromatica) yang dapat menghambat adalah konsentrasi 10% dengan rerata 15,87 mm.dan konnsentrasi tertinggi ekstrak bunga cengkeh (Eugenia aromatica) konsentrasi 100% didapatan  rerata 21,40. Sedangkan ekstrak bunga cengkeh pada konsentrasi 70% dengan rerata 19,16 mm sudah efektif menghambat pertumbuhan bakteri apabila dibandingkan dengan kontrol positif antibiotik amikasin dengan rerata 18,8 mm.

References

Ajizah, A, 2004, Sensitivitas Salmonella Typhimurium Terhadap Ekstrak Daun Psidium Guajava L, Bioscientiae, Vol.1. No,1:8-31.

Burt, S 2004, Essential Oils, Their Antibacterial Properties and Potential in Food – a Review International, Journal of Food Microbiology. 94 (2004) 223-253.

Gillespie, S; Bamford, K 2008, At a Glance Mikrobiologi Medis dan Infeksi, Erlangga, Jakarta.

Hanani, E 2016, Analisis Fitokimia, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Juliantina, FR 2008, Manfaat Sirih Merah (Piper Crocatum) Sebagai Agen Anti Bakterial Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif, JKKI-Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.

Lutony, TL, Rahmayati, Y 1994, Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri, Penebar Swadaya. Jakarta.

Radji, M 2015, Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran, EGC, Jakarta.

Rahayu, WP 2000, Aktivitas Antimikroba Bumbu Masakan Tradisional Hasil Olahan Industri terhadap Bakteri Pathogen, Buletin Teknologi dan Industri Pangan XI(2) : 42-48.

Rahmadilah, S 2013, Uji Efektivitas ekstrak minyak daun cengkeh (Syzygium aromatica) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus secara in-vitro, Bandar Lampung, Fakultas Kedokteran Malahayati.

Rukmana, R, Yudirachman, H 2016, Untung Selangit dari Agribisnis Cengkeh, Lily Publisher, Yogyakarta.

Soemarno 2000, Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik, Yogyakarta, Akademi Analis Kesehatan Yogyakarta DEPKES RI.

Staf pengajar FKUI 2010, Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, Tanggerang, Binarupa Aksara Publisher.Staf Pengajar Departemen Mikrobiologi Klinik FKUI 2012, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Kedokteran, FKUI,Jakarta.

Wahyuni, F 2014, STUDI FARMAKOGNOSI Artocarpus altilis (sukun), Tugas Farmakognosi Review Jurnal, Makasar.

Downloads

Published

2018-07-30