Uji Daya Hambat Air Rebusan Cacing Tanah (Lumbricus Rubelles) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhosa

Authors

  • Siti Aminah Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
  • Misbahul Huda Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
  • Yela Cristia Ningsih Program Studi Diploma III Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v6i1.796

Keywords:

Salmonella typhosa, Cacing tanah Lumbricus rubellus

Abstract

Cacing tanah Lumbricus rubellus dapat mengobati penyakit tifoid karena mengandung zat aktif yang Lumbricin 1 yang dapat digunakan sebagai obat untuk demam  typhoid.  Mekanisme  yang  dilakukan  oleh  Lumbricin  1  yang  dimiliki cacing tanah Lumbricus rubellus yaitu dengan membuat pori pada dinding sel bakteri yang menyebabkan sitoplasma sel bakteri terpapar dan mengganggu aktivitas dalam sel bakteri dan menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi air rebusan cacing tanah Lumbricus yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhosa dan besar daya hambat pada masing-masing konsentrasi air rebusan cacing tanah Lumbricus terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhosa. Penelitian ini di bidang Bakteriologi dan bersifat eksperimental, dengan variabel bebasnya adalah air rebusan cacing tanah Lumbricus rubellus konsentrasi 20%, 40%, dan 60%, 80%dan 100% dan variabel terikatnya adalah pertumbuhan bakteri Salmonella typhosa dengan jumlah pengulangan 5 kali menggunakan metode Difusi Agar Kirby Bauer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air rebusan cacing  tanah Lumbricus rubellus   dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhosa.

References

Badan Pusat Statistik, 2015, Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Penyakit tahun 2014, Bandar Lampung: Badan Pusat Statistik Lampung.

Ciptanto, Sapto, 2011, Mendulang Emas Hitam Melalui Budidaya Cacing Tanah, Yogyakarta: Lily Publisher, 110 halaman.

Cleveland P, et all (eds), 1984, Integrated Principles of Zoology, Times Mirror/Mosby College Publishing, 899 halaman.

Departemen Kesehatan RI, 2011, Riset Kesehatan Dasar 2010, Jakarta

Entjang, Indan, 2003, Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat, Jakarta: PT. Citra Aditya Bakti.

Edwards, C.A; Lofty, J.R, 1972, Biologi of Earthworm, London: A Halsted and Pree Book, 316 halaman.

Deni, Fara, 2015, Uji Daya Hambat Ekstrak Air Rebusan Cacing Tanah Lumbricus rubellus Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi Secara Invitro, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Hermawan, rudi, 2011, Usaha Budidaya Cacing Lumbricus, Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 177 halaman.

Hyun, Ju; at all, 1998, Lumbricin I, a Novel Proline-rich Antimicrobial Peptide From the Earthworm: Purification, cDNA Cloning and Molecular Characterization, South Korea: Korea Advanced Institite of Science and Technology.

Indah, Mutiara, 2007, Struktur Protein, Universitas Sumatera Utara: Fakultas Kedokteran USU.

Indriati; at all, 2012, Pengaruh Air Rebusan cacing Tanah Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli, Universitas Negeri Medan, Medan.

Irianto, Koes, 2009, Mikrobiologi Medis Jakarta: Alfabeta

Jawetz, Melnick, Adelberg, 1996 Mikrobiologi Kedokteran, Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Karsinah; at all (eds), 1994, Mikrobiologi Kedokteran, Tangerang: Bina Rupa Aksara publisher.

Khairuman; Khairul, A, 2009 Menggeruk Untung dari beternak cacing, Jakarta: agromedia Pustaka.

Laila, dian, 2010, Uji In Vitro Pengaruh Jenis Tepung Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) dan Pheretemia aspergillum) dengan Variasi Suhu Pengolahan 50ºC, 60ºC,dan70ºC) terhadap Hambatan Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhosa, Malang: Fakultas Sains dan Teknoologi.

Published

2018-03-05