Perbedaan Kadar Trigliserida pada Perokok Aktif dan Perokok Pasif di RT 06 dan RT 08 Lingkungan II Kelurahan Gunung Mas Kecamatan Teluk Betung Selatan

Authors

  • Iwan Sariyanto Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
  • Heriyansyah Heriyansyah Prodi Diploma IV Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v6i2.791

Keywords:

Perokok Aktif, Perokok Pasif, Trigliserida

Abstract

Rokok mengandung berbagai macam unsur berbahaya salah satunya yaitu nikotin. Nikotin menstimulasi sistem simpatis adrenal sehingga menyebabkan peningkatan sekresi hormon katekolamin yang berakibat terjadinya peningkatan lipolisis sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi asam lemak bebas, laktat dan gliserol. Hati akan menggunakan sebagian asam lemak ini untuk membentuk trigliserida yang kemudian digunakan untuk membentuk VLDL. VLDL tidak disimpan di hati tetapi disekresikan kedalam darah, sehingga konsentrasinya di dalam darah meningkat. Nikotin juga dalam jangka waktu panjang mengurangi aliran darah koroner, menurunkan suhu kulit, menyebabkan vasokonstriksi sistemik, meningkatkan aliran darah ke otot dan meningkatkan asam lemak bebas, laktat dan gliserol oleh karenanya dapat meningkatkan kadar trigliserida darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar trigliserida pada perokok aktif dan perokok pasif di RT 06 dan RT 08 Lingkungan II Kelurahan Gunung Mas Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu perokok aktif dan perokok pasif dengan variabel terikat yaitu kadar trigliserida dalam darah. Analisa menggunakan uji T Independent. Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar trigliserida pada perokok aktif sebesar 177,79 mg/dl, sedangkan pada perokok pasif didapatkan sebesar 117,81 mg/dl dan terdapat perbedaan yang bermakna kadar trigliserida pada perokok aktif dan perokok pasif dengan nilai p value 0,00 < α (0,00 < 0,05).

References

Aula, LE 2010, Stop Merokok!, Garailmu, Yogyakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun 2013, Riset Kesehatan Dasar.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2004, Konsumsi Rokok dan Prevalensi Merokok, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Guyton, AC 1990, Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit, alih bahasa Petrus Andrianto – ed.3, EGC, Jakarta.

Joewana, MDS 2005, Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif. Penyalahgunaan NAPZA/ Narkoba Ed.2, EGC, Jakarta.

Marks, DB, Marks, AD, Smith, CM 2014, Biokimia Kedokteran Dasar, di terjemahkan oleh dr. Brahm U. Pendit, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Mustikaningrum, S 2010, Perbedaan Kadar Trigliserida Darah Pada Perokok dan Bukan Perokok, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Jawa Tengah.

Proverawati, A, Rahmawati, E 2012, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Nuha Medika, Yogyakarta.

Puspitawati, Tita 2012, Hubungan Lama Merokok, Jumlah Rokok dan Jenis Rokok dikonsumsi dengan Peningkatan Kadar Trigliserida Pada Karyawan di RSUD Mayjend H.M Ryacudu Lampung Utara, Poltekkes Tanjungkarang, Lampung.

Wowor, FJ, Ticoalu, SHR, dan Wongkar, D 2012, Perbandingan Kadar Trigliserida Darah Pada Pria Perokok dan Bukan Perokok, Universitas Sam Ratulangi, Manado.

Downloads

Published

2017-09-30