Hubungan Kadar Feritin Dengan Aktivitas Enzim SGOT Dan SGPT Pasien Thalasemia Di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2017

Authors

  • Sri Ujiani Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
  • Dini Marifa Anggraini Prodi Diploma IV Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v6i2.789

Keywords:

Enzim transaminase, feritin, thalasemia

Abstract

Pasien thalasemia dengan transfusi reguler dapat terjadi penimbunan besi, yang dimonitor dengan pemeriksaan kadar feritin, dan dapat mengakibatkan terjadinya disfungsi organ-organ vital, termasuk organ hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar feritin dengan fungsi hati yang dipantau melalui aktivitas enzim SGOT dan SGPT pada pasien thalasemia di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jenis penelitian merupakan analitik dengan desain cross sectional  yang dilaksanakan pada bulan April-Mei 2017 di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Subjek penelitian ini adalah pasien thalasemia yang mendapatkan transfusi darah secara rutin dan memiliki kadar feritin tinggi (>1000 ng/l). Kadar feritin sebagai variabel bebas diketahui melalui rekam medis pasien, aktivitas enzim SGOT dan SGPT diperiksa dengan metode IFCC. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan korelasi Spearman, Odds Ratio, dan dituliskan dalam bentuk persamaan menggunakan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 32 pasien dengan kadar feritin di atas 1000 ng/l dan 11 pasien (34,4%) diantaranya memiliki kadar feritin >1500 ng/ml. Sebanyak 18 pasien (56,2%) memiliki aktivitas enzim SGOT tinggi dan 21 pasien (65,6%) memiliki aktivitas enzim SGPT tinggi pula. Uji korelasi Spearman  menunjukkan adanya hubungan positif kuat antara kadar feritin dengan aktivitas enzim SGOT (p = 0,000), dengan nilai OR= 6,000 dan antara kadar feritin dengan aktivitas enzim SGPT (P = 0,001), dengan nilai OR= 6,002.

Author Biography

Sri Ujiani, Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Hubungan Kadar Feritin Dengan Aktivitas Enzim SGOT Dan SGPT Pasien Thalasemia Di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung

Tahun 2017

References

Atmakusuma, D 2014, Thalassemia: Manifestasi Klinis, Pendekatan Diagnosis, dan Thalassemia Intermedia. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi VI, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FakultasKedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Atmakusuma, D dan Setyaningsih, I 2014, Dasar-dasar Thalassemia: Salah Satu Jenis Hemoglobinopati. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II.Edisi VI, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FakultasKedokteran UniversitasIndonesia, Jakarta.

Bain, BJ 2015, Hematologi Kurikulum Inti, EGC, Jakarta.

Bakta, IM 2013, Hematologi Klinik Ringkas, EGC, Jakarta..

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung 2014, Profil Kesehatan Lampung, Lampung.

Frances, KW, Alih Bahasa : S. Boedina Kresno dkk. 2011, Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, edisi 9, cetakan ke-1, EGC, Jakarta

Gandasoebrata, R 2012, Penuntun Laboratorium Klinik, Edisi 16, Dian Rakyat, Jakarta.

Gaw, A, dkk 2012, Biokimia Klinis, EGC, Jakarta.

Giardina, PJ dan Grady, RS 2012, Thalassemia syndromes. In: Hematology : BasicPrinciple and Practice. 6/e, Elsevier Inc, Philadelphia.

Guyton, CA dan Hall, EJ 2014, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Elsevier. Inc, Singapore.

Hoffbrand, AY 2013, Kapita Selekta Hematologi (Essentials Hematology),EGC, Jakarta.

Ikram N, dkk 2014, Ferritin Levels in Patients ofBeta Thalassemia Major,Int J Pathol, Singapore.

Kee, JL 2013, Pedoman Pemeriksaan Labarotarium dan Diagnostik, EGC, Jakarta.

Johnston, D, Hull, Derek, I 2007, Bayi Baru Lahir, Dalam : Yusna Daulika dan Huriawati Hartanto (eds),Dasar – Dasar Pediatri, EGC, Jakarta.

Kartoyo, P dan Purnamawati, SP 2013, Pengaruh Penimbunan Besi TerhadapHati pada Thalassemia. Jurnal, Sari Pediatri Vol.5.

Kosasih, EN dan Kosasih, AS 2011, Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik Edisi ke 2, Kharisma Publishing Group, Jakarta.

National Heart, Lung, and Blood Institute Scientific 2011, Statement, Jakarta,

USA. Nelson, B 2012, Ilmu Kesehatan Anak,EGC, Jakarta.

Notoatmodjo 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Permono, B,dan Ugrasena, IDG 2012, Hemoglobin: Thalasemia. Dalam: Buku Ajar Hematologi-Onkologi Anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia,Jakarta.

Sacher, RA dan McPherson, RA 2012, Tinjauan Klinis HasilPemeriksaan Laboratorium, EGC, Jakarta.

Saputra, A 2013, Yopie Pangkey, “Pahlawan Darah 4 Lampung†buatPenderita Thalasemia, Harian Kompas, Bandar Lampung.

Setiabudy, R, dan Wahidiyat, P 2010,Platelet agregation and activation in thalassemia major patients in Indonesia. Clinical Applied Trombosis Hemostasis; Sari Pediatri.

Sulaiman, A, dkk(eds) 2011, Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati, Sagung Seto,Yogyakarta.

Solihin, EA 2016, Jumlah Penderita Thalasemia di RSUAM Capai 120Penderita, Harian Kompas, Bandar Lampung.

Soliman,MAE, dkk 2012, Dove Press Journal, Clinical Opthalmology, USA.

WHO 2008, Worldwide Prevalence of Thalasemia 1993-2006; WHO GlobalDatabase on Thalasemia, WHO, Geneva.

Worwood, M 2007, Iron Metabolism, Iron Deficiensy, and Disorders of HaemSynthesis, Postgraduate Hematology, UK.

Downloads

Published

2018-03-05