Perbandingan Pertumbuhan Jamur Aspergillus flavus Pada Media PDA (Potato Dextrose Agar ) dan Media Alternatif dari Singkong (Manihot esculenta Crantz)

Authors

  • Sri Wantini Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
  • Artha Octavia Program Studi D IV Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v6i2.788

Keywords:

Jamur Aspergillus flavus, Potato Dextrose Agar, Manihot esculenta Crantz.)

Abstract

Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan salah satu media yang digunakan untuk pertumbuhan jamur Aspergillus flavus. Media PDA dibuat pabrik dalam bentuk sediaan siap pakai, harganya mahal, higroskopis, dan hanya diperoleh pada tempat tertentu. Melimpahnya sumber alam seperti singkong (Manihot esculenta Crantz), dapat digunakan sebagai media alternatif pertumbuhan mikroorganisme. Dilakukan modifikasi media pertumbuhan jamur Aspergillus flavus  menggunakan air rebusan  singkong sebagai komposisi utama pengganti karbohidrat dari kentang. Tujuan penelitian  untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan jamur Aspergillus flavus pada media PDA dan media alternatif dari singkong. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan cara menginokulasikan Aspergillus flavus dengan metode single dot. Pengamatan dilakukan selama tujuh hari  secara makroskopis dengan mengukur diameter koloni jamur menggunakan jangka sorong dalam satuan mm serta dilakukan uji penegasan secara mikroskopis. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pertumbuhan diameter koloni pada media PDA adalah 30,911 mm dengan standar deviasi 15,335 mm, sedangkan untuk media singkong rata-rata diameter koloninya adalah 34,592 mm dengan standar deviasi  15,219 mm. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,690 > 0,05, artinya bahwa tidak ada perbedaan antara rata-rata diamater koloni pertumbuhan Aspergillus flavus pada media PDA dan media singkong. Dapat disimpulkan bahwa media singkong merupakan media alternatif yang cukup optimal sebagai pengganti media PDA instan

References

Aini, N 2015. Media Alternatif untuk Pertumbuhan Jamur Menggunakan Sumber Karbohidrat yang Berbeda. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Atlas, RM 2010. Handbook of Microbiological Media Fourth Edition. Francis: CRC Press.

Cappuccino, J G, Sherman, N 2014. Manual Laboratorium Mikrobiologi.

Jakarta: EGC.

Ernst, A 2013. Reproduction Aspergillus flavus. Avaible at: http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2013/ernst_ale2/reproduction.html[Accesd February 3, 2017]

Gandahusada,dkk. 2006. Parasitologi Kedokteran Edisi Ketiga. FKUI. Jakarta.

Gandjar I, Sjamsuridzal W, Oetari A 2006. Mikologi Dasar Dan Terapan . Jakarta, Indonesia: Yayasan Obor Indonesia.

Hedayati, et al. 2007. Aspergillus flavus : human pathogen, allergen, and mycotoxin producer. Microbiology.

Hidayat B 2009. Karakterisasi tepung ubi kayu modifikasi. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian. 14:2.

Jutono 1980. Pedoman Praktikumn Mikrobiologi Umum. Yogjakarta:Fakultas pertanian UGM.

Koswara S. 2010. Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian Bagian 7: Pengolahan Umbi Garut.Tropical Plant Curriculum (TPC) Project. Bogor, Indonesia: IPB

Lawliet, D. 2016. Media Potato Dextrose Agar. Avaible at: http://teknologilaboratoriummedik.blogspot.co.id/2016/11/media-potato-dextrose-agar-pda.html[Accessed February 4, 2017].

Lidiasari, E., et al. 2006. Pengaruh Suhu Pengeringan Tepung Tapai Ubi Kayu Terhadap Mutu Fisik dan Kimia Yang Dihasilkan. Jurnal Teknologi Pertanian. Sumatera Selatan: Universitas Sriwijaya.

Maryani, H, 2011, Perbandingan Pertumbuhan Jamur Aspergillus niger Pada Media PDA ( Potato Dextrose Agar) dan Media Cassava, Laporan Tugas Akhir, Sekolah Tinggi Bakti Asih, Bandung.

Meilisia, R, 2013, Analisis Pertumbuhan Jamur Aspergillus flavus Pada Modifikasi Media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) Dari Tanaman Ubi Jalar (Ipomomea batatas L) , Laporan Tugas Akhir, Sekolah Tinggi Bakti Asih, Bandung.

Oktari, A, 2007. Penuntun Praktikum Mikologi. Bandung: Akademi Analis Kesehatan Bakti Asih, Laporan Tugas Akhir, Program Studi Analis Kesehatan Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih, Bandung.

Putri, GA 2016. Gambaran Jamur Aspergillus flavus Pada Saus Cabai Hasil Industri Rumahan Yang Dijual di Pasar Pasir Gintung dan Pasar Smep Kota Bandar Lampung, Karya Tulis Ilmiah, Politeknik Kesehatan, Tanjung Karang.

Salim, E 2011. Mengolah Singkong Menjadi Tepung Mocaf Bisnis Produk Alternatif Pengganti Terigu. Yogyakarta. Lily Publisher

Septiana, MR 2007. Identifikasi jamur Aspergillus flavus pada kacang tanah (Arachis hypogaea) yang dijual di pasar Smep Bandar Lampung. Karya Tulis Ilmiah, Politeknik Kesehatan, Tanjung Karang.

Soelistijono, 2006. Tanaman Singkong, Jakarta: Penebar Swadaya.

Sutanto, dkk. 2008, Parasitologi Kedokteranm Edisi Keempat, Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Syarief, R., Ega, L, Nurwitri, CC 2003. Mikotoksin Bahan Pangan. Bogor: IPB Press.

Wulandari, E 2012. Limbah Molas: Pemanfaatan sebagai Sumber Karbohidrat untuk Perkembangbiakan Mikroorganisme. ISSN, 2 (5), 565-572.

Downloads

Published

2018-03-05