Hubungan Tingkat Stres dengan Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Karyawan di Balai K3 Jakarta

Authors

  • Dimas Pramudya Ramadhani Universitas YARSI
  • Rita Komalasari Universitas YARSI
  • Siti Maulidya Sari Universitas YARSI

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v14i2.5436

Keywords:

stres kerja, heart rate variability, kadar glukosa darah sewaktu, kelelahan kerja

Abstract

Stres kerja merupakan faktor psikologis yang dapat memengaruhi regulasi metabolisme glukosa melalui aktivasi sistem saraf simpatis dan aksis Hipotalamus-Pituitari-Adrenal (HPA), yang berpotensi meningkatkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara tingkat stres yang diukur dengan Heart Rate Variability (HRV) dan kadar glukosa darah sewaktu pada karyawan Balai Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Balai K3) Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 37 responden yang dipilih secara total sampling. Pengukuran stres dilakukan menggunakan HRV Analyzer SA-3000P yang menghasilkan tiga parameter, yaitu stress index, fatigue index, dan stress resistance, sedangkan kadar glukosa darah sewaktu diukur menggunakan glukometer. Data dianalisis menggunakan uji Shapiro-Wilk untuk normalitas dan uji Kruskal-Wallis dengan tingkat signifikansi p < 0,05. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kadar glukosa darah 91-199 mg/dL (83,7%) dan berusia 20-39 tahun (51,4%). Terdapat hubungan yang signifikan antara fatigue index dan kadar glukosa darah sewaktu (H = 10,613; p = 0,031), sedangkan stress index dan stress resistance tidak menunjukkan hubungan yang bermakna. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat kelelahan berdasarkan analisis HRV berhubungan dengan kadar glukosa darah sewaktu, sehingga pemantauan kelelahan kerja dapat berperan dalam deteksi dini risiko gangguan metabolik akibat stres kerja.

References

Benichou, T., Pereira, B., Mermillod, M., Tauveron, I., Pfabigan, D., Maqdasy, S., & Dutheil, F. (2018). Heart Rate Variability in Type 2 Diabetes Mellitus: A Systematic Review and Meta–Analysis. PloS One, 13(4), e0195166.

BPS, R. I. (2021). Hasil Sensus Penduduk 2020. Berita Resmi Statistik2, 7.

Dawam, M., & Setiawan, I. T. (2022). Analisis Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Mempengaruhi Stres Kerja (Studi Empirik). Ecobisma (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen), 9(1), 77–88.

Hall, J. E., & Hall, M. E. (2020). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology (14th ed.). Elsevier.

Immanuel, S., Teferra, M. N., Baumert, M., & Bidargaddi, N. (2023). Heart Rate Variability for Evaluating Psychological Stress Changes in Healthy Adults: A Scoping Review. Neuropsychobiology, 82(4), 187–202.

Iqbal, T., Elahi, A., Redon, P., Vazquez, P., Wijns, W., & Shahzad, A. (2021). A Review of Biophysiological and Biochemical Indicators of Stress for Connected and Preventive Healthcare. Diagnostics, 11(3), 556.

Järvelin-Pasanen, S., Sinikallio, S., & Tarvainen, M. P. (2018). Heart Rate Variability and Occupational Stress—Systematic Review. Industrial Health, 56(6), 500–511.

Jelmini, J. D., Ross, J., Whitehurst, L. N., & Heebner, N. R. (2023). The Effect of Extended Shift Work on Autonomic Function in Occupational Settings: A Systematic Review and Meta-analysis. Journal of Occupational Health, 65(1), e12409.

Kautzky-Willer, A., Harreiter, J., & Pacini, G. (2016). Sex and Gender Differences in Risk, Pathophysiology and Complications of Type 2 Diabetes mellitus. Endocrine Reviews, 37(3), 278–316.

Kemenkes RI. (2024). Laporan Tematik Survei Kesehatan Indonesia (SKI): Potret Indonesia Sehat.

Kim, H.-G., Cheon, E.-J., Bai, D.-S., Lee, Y. H., & Koo, B.-H. (2018). Stress and Heart Rate Variability: A Meta-Analysis and Review of The Literature. Psychiatry Investigation, 15(3), 235.

Megawati, M., Entianopa, E., & Listiawaty, R. (2020). Hubungan IMT, Shift Kerja dan Stres Kerja dengan Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Karyawan di PT Persada Harapan Kahuripan. Mitra Raflesia (Journal of Health Science), 12(1).

Nugraha, A., Purba, S. D., & others. (2017). Tuntutan Pekerjaan dan Stres Kerja Sebagai Variabel Penentu Turnover Intention. Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa, 10(1), 49–60.

Kemenaker RI. (2015). Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian dan Ketenagakerjaan.

PERKENI. (2015). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. PB PERKENI.

PERKENI. (2019). Pemantauan Glukosa Darah Mandiri. PB PERKENI.

Russell, G., & Lightman, S. (2019). The Human Stress Response. Nature Reviews Endocrinology, 15(9), 525–534.

Sancini, A., Ricci, S., Tomei, F., Sacco, C., Pacchiarotti, A., Nardone, N., Ricci, P., Suppi, A., De Cesare, D. P., Anzelmo, V., & others. (2017). Work Related Stress and Blood Glucose Levels. Annali Di Igiene Medicina Preventiva E Di Comunità, 29(2), 123–133.

Tiwari, R., Kumar, R., Malik, S., Raj, T., & Kumar, P. (2021). Analysis of Heart Rate Variability and Implication of Different Factors On Heart Rate Variability. Current Cardiology Reviews, 17(5).

Yaribeygi, H., Panahi, Y., Sahraei, H., Johnston, T. P., & Sahebkar, A. (2017). The Impact of Stress on Body Function: A Review. EXCLI Journal, 16, 1057.

Yusni, Y., & Rahman, S. (2024). The Response of The Hormone Cortisol as A Biomarker of Stress and its Influence On Blood Glucose Levels After 6 Weeks of Routine Tahajjud in Healthy Young Men. Islamic Guidance and Counseling Journal, 7(1).

Downloads

Published

2025-12-18