Analisis Faktor Pengetahuan, Gaya Hidup dan Kebersihan Lingkungan Terhadap Risiko Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Authors

  • Rochmanah Suhartati Universitas Bakti Tunas Husada
  • Muhamad Fardan S Universitas Bakti Tunas Husada
  • Doni Setiawan Program Studi DIII Analis Kesehatan Muhammadiyah Ciamis
  • Muhammad Hadi Sulhan Program Studi DIII Analis Kesehatan Karsa Husada Garut

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v14i1.4868

Keywords:

Demam Berdarah Dengue, kebersihan lingkungan, kebiasaan hidup sehat, pencegahan DBD, edukasi masyarakat

Abstract

Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia, termasuk di Kelurahan Bungursari, Tasikmalaya menjadi perhatian serius dalam upaya pencegahan penyakit menular. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kebersihan lingkungan dan kebiasaan hidup masyarakat terhadap risiko penyebaran DBD. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei melalui kuesioner tertutup yang diisi oleh 49 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 87,8% responden memiliki pengetahuan baik tentang gejala DBD, sebanyak 81,6% menerapkan gaya hidup sehat, dan 85,7% menjaga kebersihan lingkungan. Hasil pengolahan data statistik menggunakan SPSS menunjukan bahwa hasil analisis Inferensial regresi logistik menunjukan variabel Pengetahuan DBD Odds Ratio: 0,30 dan p=0,045, Gaya Hidup sehat Odds Ratio 0,45 dan p=0,021 sedangkan Kebersihan Lingkungan Odds Ratio 0,22 dan p=0,003 artinya bahwa ketiga variabel (pengetahuan, gaya hidup sehat, kebersihan lingkungan) secara signifikan memengaruhi risiko penyebaran penyakit DBD. Penyuluhan yang dilakukan dalam penelitian ini terbukti efektif meningkatkan pemahaman masyarakat, sebagaimana ditunjukkan oleh tingginya antusiasme peserta selama kegiatan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa pentingnya strategi pencegahan DBD berbasis edukasi mengenai kebersihan lingkungan dan penerapan pola hidup sehat dalam masyarakat.

References

Aran (2020). Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dusun Kampung Baru Desa Magepanda Kabupaten Sikka. Jambi Medical Journal Hal 85-92.

Inayah, R. (2021). Pengaruh Kebersihan Lingkungan terhadap Kejadian DBD di Wilayah Endemis. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2), 112-125.

Juliska, M. (2023). Pengaruh Program PSN terhadap Penurunan Angka DBD di Indonesia. Jurnal Epidemiologi Tropis, 11(2), 150-165.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian DBD di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Mentari, R. (2023). Faktor Risiko Perilaku dalam Penyebaran DBD di Wilayah Perkotaan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(3), 210-225.

Pitanga, F.J.G.; Matsudo,V.K.R. (2024) Association between Physical Activity and Dengue and Its Repercussions for Public Health: New Insights. Int. J. Environ. Res. Public HealtH, 21 (727). https:// doi.org/10.3390/ijerph21060727

Ramadhanti, D. (2022). Hubungan Pengetahuan Masyarakat tentang DBD dengan Perilaku Pencegahan DBD. Jurnal Ilmu Kesehatan, 14(1), 85-97.

Ratnawati, T. (2016). Pengaruh Tingkat Pengetahuan terhadap Perilaku Pencegahan DBD di Wilayah Endemis. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 9(2), 120-135.6

Respati, A., et al. (2015). Pengaruh Edukasi Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan DBD di Daerah Endemis. Jurnal Epidemiologi Tropis, 7(1), 45-60.

Rochmawati, N., et al. (2021). Efektivitas Program Edukasi dalam Pencegahan DBD. Jurnal Promosi Kesehatan, 5(4), 300-315.

Syarif, H. (2013). Evaluasi Program Pemberantasan DBD di Wilayah Perkotaan. Jurnal Kesehatan Tropis, 5(2), 78-92.

Yunita, A. (2012). Hubungan Antara Kebiasaan Menggantung Pakaian dengan Kejadian DBD. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 6(3), 180-195.

Downloads

Published

2025-06-19