PENGARUH LENDIR BEKICOT (Achantina fulica) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI GRAM POSITIF DAN BAKTERI GRAM NEGATIF

Authors

  • MISBAHUL HUDA JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
  • Marhamah Marhamah JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v5i2.461

Keywords:

efektif, lendir bekicot, Staphylococcus aureus

Abstract

Bekicot (Achantina fulica) merupakan hewan yang dianggap menjijikkan karena memiliki lendir. Ternyata lendir tersebut memiliki kandungan protein Achasin yang  tinggi berfungsi sebagai anti bakteri. Lendir bekicot dapat dimanfaatkan sebagai pengganti obat, karena kandungan Achasin dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram Positif dan Gram Negatif. Pemanfaatan lendir bekicot dimaksudkan juga sebagai pengganti obat-obatan kimia yang harganya relatif mahal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh  lendir bekicot (Achantina fulica) terhadap  pertumbuhan bakteri Gram Positif (Staphylococcus aureus) dan bakteri Gram Negatif (Salmonella typhosa). Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan analisis sidik ragam  multivariat dengan dua species bakteri dan dilanjutkan dengan uji Duncans pada taraf kepercayaan 95%. Kemudian dilanjutkan dengan uji t untuk melihat perbedaan daya hambat terhadap kedua bakteri tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lendir bekicot(Achantina fulica) terhadap pertumbuhan bakteri Gram Positif (Staphylococcus aureus) dan bakteri Gram Negatif (Salmonella typhosa). Konsentrasi efektif lendir bekicot (Achantina fulica) terhadap Staphylococcus aureus adalah 90% sampai 100% dan terhadap Salmonella typhosa adalah 60% sampai 100%.

References

Ahmet, Zamiel. 2010. Hal-hal Jorok dan Menjijikkan di Sekitarmu!. Jogjakarta:

Anonim. 2009. Perbedaan Kecepatan Penyembuhan Luka Bersih Antara Penggunaan Lendir Bekicot (Achatina fulica) dengan povidone Iodine 10% dalam Perawatan Luka Bersih pada Marmut (Cavia porcellus): Grahacendikia.

Berniyati, Titik dan Suwarno. 2007. Karakterisasi Protein Lendir bBekicot (Achasin) Isolat Lokal sebagai Faktor Anribakteri. Surabaya: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

Budi Santoso, Ir. Hieronymus. 1991. Budidaya Bekicot. Yogyakarta: Kanisius

Jawetz, E. Josep L.M. dan Edward A.A. 1996. Mikrobioogi Kedokteran Edisi 20. EGC. Jakarta

Warsa, C.U. 1994. Kokus Gram Positif dalam Buku Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara.

Tim Mikrobiologi Fakultas Kedoteran Universitas Brawijaya. 2003. Biologi Medik. Jawa Timur: Bayumedia Publishing.

Jawetz, E. Josep, L.M. dan Edward A.A. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika.

Published

2017-05-31