Pengaruh Variasi Konsentrasi Suspensi Darah Talasemia dan Waktu Sentrifugasi terhadap Pemeriksaan Direct Coombs Test Metode Tabung
DOI:
https://doi.org/10.26630/jak.v13i2.4535Abstract
Talasemia merupakan penyakit kelainan darah yang membutuhkan transfusi darah sebagai pengobatan. Transfusi darah secara berulang berpotensi membentuk alloantibodi atau antibodi ireguler. Tahapan uji pratransfusi untuk mendeteksi adanya antibodi yang melekat pada eritrosit dilakukan pemeriksaan Direct Coombs Test . Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi suspensi darah Talasemia dan waktu sentrifugasi terhadap pemeriksaan Direct Coombs Test metode tabung. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen , dalam penelitian ini sebanyak 6 sampel inkompatibel darah Talasemia dilakukan pemeriksaan Direct Coombs Test metode tabung dengan variasi konsentrasi suspensi 1%, 3%, 5% dan waktu sentrifugasi pembacaan selama 1 menit, 2 menit dan 3 menit dengan suspensi 5% dan waktu sentrifugasi 1 menit sebagai kontrol. Hasil penelitian pemeriksaan Direct Coombs Test menggunakan konsentrasi suspensi darah Talasemia 1%, 3% dan 5% dengan waktu sentrifugasi selama 1 menit, 2 menit dan 3 menit menunjukkan hasil positif bervariasi dengan terbentuknya derajat aglutinasi +1 dan +2. Data hasil penelitian ini diperoleh dengan uji statistika Friedman, diperoleh nilai sig 0,000 < 0,05. Penelitian dapat menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh variasi konsentrasi suspensi darah Talasemia yaitu semakin rendah konsentrasi, semakin menurun derajat aglutinasi. Sedangkan pada waktu sentrifugasi semakin lama waktu sentrifugasi, semakin meningkat derajat aglutinasi terhadap pemeriksaan Direct Coombs Test metode tabung.
References
Amalia, Hafy, Z., & Liana, P. (2021). Perbandingan Proporsi Antibodi Ireguler pada Pasien Multitransfusi dan Pasien Non Multitransfusi di UTD RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Jurnal Surya Medika, 7(1), 9–14. https://doi.org/10.33084/jsm.v7i1.2630
Asmarinah, Arozal, W., Sukmawati, D., Syaidah, R., & Prijanti, A. (2023). Darah : Kelainan dan Transfusi. UI Publishing. https://edeposit.perpusnas.go.id/collection/darah-sumber-elektronis-kelainan-dan-transfusi/118089
Decie, & Lewis. (2011). Practical Haematology. Elsevier Churchill Livingstone.
Geni, L., Permana, A., & Widayanti, W. (2019). Gambaran Frekuensi Incompatible Auto Control Pada Penderita Talasemia Dengan Transfusi Berulang < 10 dan ? 10 Di Rumah Sakit Hermina Jatinegara. Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan, 5(2), 112–120. https://doi.org/10.37012/anakes.v5i2.338
Green, R. A. B., & Klostermann, D. A. (2012). The Antiglobulin Test. Blood Groups and Serologic Testing. In Modern Blood Banking & Transfusion Practices 6th Edition (pp. 101–117). Philadelphia: F.A Davis company.
Gunawan, L. S., & Puspita, R. C. (2019). Perbedaan Derajat Aglutinasi Uji Golongan Darah Berdasarkan Teknik Penanganan Sampel dalam Pembuatan Suspensi Sel Darah Merah. Jurnal Biomedika, 12. https://doi.org/https://doi.org/10.31001/biomedika.v12i2.546
Jaime-Pérez, J. C., & Almaguer-Gaona, C. (2016). Rediscovering the Coombs test. Medicina Universitaria, 18(72), 185–186. https://doi.org/10.1016/j.rmu.2016.07.001
Kartika K, I. D., Thamrin, H. Y., Muhidin, R., & Arif, M. (2020). Analisis Antibodi Ireguler pada Reaksi Inkompatibel Darah Transfusi. 5(2), 28–34.
Kharshandi, C., & Mane, V. P. (2023). A comparative study between gel card method and manual method for Coomb’s test. Indian Journal of Pathology and Oncology, 10(1), 34–39. https://doi.org/10.18231/j.ijpo.2023.006
Khoodijah, N. M., & Qomariyah, N. (2019). Derajat Aglutinasi Pemeriksaan Golongan Darah Metode Cell Grouping Berdasarkan Tingkat Konsentrasi Suspensi Sel Degree of agglutination of blood group examination Cell Celling Method Based on Cell Suspension Concentration Level NURUL QOMARIYAH Jurusan Ana. Jaringan Laboratorium Medis, 01(01), 27–33.
Maharani Ayu, E., & Noviar, G. (2018). IMUNOHEMATOLOGI DAN BAK DARAH (Issue 1). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Mulyantari, N. K., & Yasa, I. W. P. S. (2016). Laboratorium pratransfusi.
P2PTM Kemenkes RI. (2019). Putuskan Mata Rantai Talasemia, untuk Indonesia Lebih Sehat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/putuskan-mata-rantai-talasemia-untuk-indonesia-lebih-sehat
Parker, V., & Tormey, C. A. (2017). The direct antiglobulin test: Indications, interpretation, and pitfalls. Archives of Pathology and Laboratory Medicine, 141(2), 305–310. https://doi.org/10.5858/arpa.2015-0444-RS
Rujito, L. (2019). Thalasemia : Genetik Dasar dan Pengelolaan Terkini. In UNSEOD PRESS (Issue November 2019). UNSEOD PRESS. https://bit.ly/3Rrnnl9
Services, D. G. of H., & Ministry of Health & Family Welfare, G. of I. (2022). TRANSFUSION MEDICINE TECHNICAL MANUAL Third Edition 2022. 1005–1467.
Sigdel, A., Chalise, G., Bolideei, M., & Malla, S. S. (2021). Comparison between the Manual Method of Indirect Coombs via Gel Technology and Solid Phase Red Cell Adherence. Maedica, 16(2), 200–206. https://doi.org/10.26574/maedica.2021.16.2.200
Tormey, C. A., & Hendrickson, J. E. (2019). Transfusion-related red blood cell alloantibodies: Induction and consequences. Blood, 133(17), 1821–1830. https://doi.org/10.1182/blood-2018-08-833962
World Health Organization (WHO). (2021). Data and Statistics Prevalence Thalassemia in World Wide.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Hanna Zhafira Salsabella Yan Putri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Analisis Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JANALISKES.