Resistensi Bakteri Gram Negatif Terhadap Antibiotik Di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Lampung Tahun 2012-2014

Authors

  • MISBAHUL HUDA JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v5i1.452

Keywords:

Resistensi, bakteri Gram Negatif, Antibiotik

Abstract

Resistensi bakteri terhadap suatu antibiotik mempunyai arti klinis yang amat penting. Suatu bakteri yang awalnya peka terhadap antibiotik, setelah beberapa tahun kemudian dapat menjadi resisten, dan berakibat pada sulitnya proses pengobatan karena sulitnya memperoleh antibiotik yang dapat membunuh bakteri tersebut (Jawetz, 2005). Jenis Penelitian ini adalah deskriftif, yaitu pengumpulan data di laboratorium Mikrobiologi UPTD Balai Laboratorium  Kesehatan Provinsi Lampung, dengan variabel penelitian  bakteri Gram Negatif dan antibiotik. Populasi dan sampel adalah data hasil uji sensitivitas bakteri Gram Negatif terhadap antibiotik yang terdapat di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung. Analisa data univariat yaitu untuk memperoleh persentase resistensi dan sensitivitas bakteri Gram Negatif terhadap antibiotik di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Lampung tahun 2012 sampai dengan 2014, yang dilalkukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan bulan Juni 2015. Setelah dilakukan penelitian resistensi bakteri Gram Negatif terhadap antibiotik di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2012-2014, maka didapatkan hasil bahwa bakteri Gram Negatif yang resisten terhadap antibiotik adalah bakteri Enterobacter, Klebsiella sp, Pseudomonas sp, Escherichia coli, Proteus sp, Alcomonas aligenes, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella, dan Aeromonas sp. Ada beberapa antibiotik yang merupakan  antibiotik  yang  cendrung tinggi yaitu : Ampicilin,  Trimetrofin, Amoxiciline, Cefradoxil, Erytromycine, Amocyclave, Ofloxacine, Cefadroxil, Sulphamethoxazole, Zeprozoine,  Tetracycline, Cefuroxime, Sulfonamides, Ceftriaxone, Cefuroxime, Ciprofloxacine, Co-trimoxazol, Norflaxacine, Zoltrimetropin dan Netilmiein.

References

Ariefianti. 2008. Gambaran Resistensi Isolat Escherichia coli Dari Pus Pasien Infeksi Pasca Operasi Terhadap 10 Antibiotik Yang Diperiksa Di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung. Poltekkes. Jurusan Analis Kesehatan Tanjungkarang. 30 halaman

BPOM RI. 2008. Pengujian Mikrobiologi Pangan. Jakarta Pusat. InfoPOM.

Halim, H.2003. Resistensi Bakteri terhadap Antibiotik. Media Komunikasi Universitas Sriwijaya. http://warta.ubaya.ac.id/index.asp

Jawetz, Melnick, Adelberg. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Jayami, Trilia. 2008. Gambaran Resistensi Isolat Klebsiella sp. Penyebab Infeksi Pasca Operasi Terhadap Antibiotik Yang Diperiksa Di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung. Poltekkes. Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Tanjungkarang. 27 halaman.

Huda, M. 2004. Pola Kepekaan Isolat Escherichia coli dari penderita Diare di Yogyakarta dan Analisa Faktor Resistensinya.

Katharina, P. 2012. Hubungan Penggunaan Antibiotik Terhadap Resistensi Bateri Penyebab Infeksi Saluran Kemih di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Poltekkes. Jurusan Analis Kesehatan Tanjung Karang. 41halaman.

Pelczar J ,Michael. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press. 998 Halaman

Gupte, S. MD. 1990. Mikrobiologi Dasar Edisi Ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara. 456 halaman

Setiabudy, Rianto. 2012. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 896 Halaman

Published

2017-05-30