Nilai OHI-S Mahasiswa Merokok dengan mahasiswa Tidak Merokok di Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Wilayah Bandar Lampung Tahun 2013

Authors

  • RATNASARI DYAH P JURUSAN KEPERAWATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v3i1.440

Keywords:

OHI-S, merokok dan tidak merokok

Abstract

Hasil riset Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa perilaku merokok penduduk usia 15 tahun ke atas dari tahun 2007   ke tahun 2013 cenderung meningkat dari 34,2% menjadi 36,3% terdiri atas 64,9% laki-laki dan 2,1% perempuan. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan terganggunya kesehatan gigi dan mulut seperti: bau mulut, diskolorasi gigi, inflamasi kelenjar saliva, meningkatkan terjadinya penumpukan plak dan tartar pada gigi yang lama kelamaan akan menjadi penyakit periodontal, bahkan   meningkatkan resiko terjadinya kanker di rongga mulut.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap OHIS, yang dilakukan   pada mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.   Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif,  lokasi  penelitian  dilakukan  di  Poltekkes  Kemenkes  Tanjungkarang  wilayah  Bandar  Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa laki-laki Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang wilayah Bandar Lampung tahun 2013 yang berjumlah 403 orang, dan sampel yang dibutuhkan sebanyak   200 orang. Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi nilai OHI-S pada mahasiswa laki-laki yang merokok dengan kriteria OHI-S sedang sebanyak  87 responden (87%), OHI-S buruk 7 responden (7%), OHI-S baik 6 responden (6%). Sedangkan distribusi frekuensi nilai OHI-S pada mahasiswa laki-laki yang tidak merokok dengan kriteria OHI-S sedang 71 responden (71%), OHI-S baik 28 responden (28%), OHI-S buruk 1 responden (1%). Setelah diketahui  bahwa  terdapat  perbedaan nilai  OHI-S  antara  yang  merokok  dengan  yang  tidak  merokok pada mahasiswa laki-laki Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang wilayah Bandar Lampung tahun 2013. Maka disimpulkan tidak merokok nilai OHI-S cenderung lebih baik dibandingkan yang merokok.

References

Kusumawardani, Endah. 2011. Buruknya Kesehatan Gigi dan Mulut.Yogyakarta: Hanggar Kreator. 130 halaman.

Alamsyah, Rika Mayasari, 2009, Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Merokok dan Hubungannya dengan Status Penyakit Periodontal Remaja di Kota Medan Tahun 2007, USU, Medan.

Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi Penyakit tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta. 221 halaman.

Green. LW, Kreuter MW. Health Promotion Planning: An Education and Environment Approach. Montain View- Toronto London. Mayfield Publishing Company: 2000

Rahmadhan, Ardyan Gilang. 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Bukune. 186 halaman.

Sukendro, Suryo. 2007. Filosofi Rokok.

Yogyakarta: Pinus Book Publisher. 212 halaman.

Surodjo, Basuki, Sifra Susi Langi. 2013.

Stop Smoking for Good. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 108 halaman.

Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi Penyakit tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta. 221 halaman.

Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Published

2017-05-23