Analisis Efektivitas Biaya Kloramfenikol Dan Seftriakson Pada Pengobatan Pasien Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD.Abdul Moeloek Tahun 2011

Authors

  • YUSRIZAL CHANIAGO JURUSAN FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v2i1.429

Keywords:

Kloramfenikol, Seftriakson, Efektifitas pengobatan, Efektifitas biaya

Abstract

Pengobatan terhadap penyakit demam tifoid terus berkembang. Dari dulu, kloramfenikol merupakan obat pilihan utama untuk pengobatan demam tifoid. Namun seiring dengan kemajuan bidang kedokteran, dikembangkan lagi obat-obat seperti golongan sulfonamida, sepalosporin dan florokuinolon. Seftriakson dianggap sebagai obat yang efektif untuk pengobatan tifoid dalam jangka pendek. Tetapi harga obat tersebut masih cukup mahal. Telah dilakukan  penelitian  penelitian  non  eksperimental  menggunakan  metode  cross-sectional,  untuk  melihat efektifitas biaya terhadap pasien demam tifoid yang menggunakan kloramfenikol dan pasien yang menggunakan seftriakson di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2011. Hasil penelitian menggunakan analisis statistik Uji t menunjukkan bahwa Seftriakson mempunyai efektivitas pengobatan yang lebih baik dibandingkan dengan kloramfenikol pada pengobatan pasien demam tifoid dan Seftriakson mempunyai efektivitas biaya yang tidak berbeda dengan kloramfenikol pada pengobatan pasien demam tifoid

References

Trisna, Y. (2010). Aplikasi Farmakoekonomi. Diakses tanggal 26 Agustus 2012., http://www.ikatanapotekerindonesia.net/art ikel-a konten/ pharmaupdate/ teknologi- kefarmasian/17-perkembangan-farmasi- nasional/449-aplikasi farmakoekonomi/html

Brusch, JL. (2010). Typhoid Fever: Treatment & Medication. Diakses tanggal 23 Agustus 2012. http://emedicine.medscape.com

Suriadi, dan Yuliani R. (2006). Asuhan Keperawatan. Tifus Abdominalis. Edisi Kedua. Editor: Haryanto S. Penerbit CV. Sagung Seto Jakarta. Hal:254-256.

Juwono, R. (2004). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Demam Tifoid. Diakses tanggal 5 April 2010. http://www.interna.or.id, Katzung, BG. (2004). Farmakologi Dasar dan Klinik. Obat-obat Kemoterapi. Edisi 8. Penerbit Salemba Medika. Hal: 20-39., Mandal, B.K. (1995). Problem Gastroenterologi Daerah Tropis. Salmonella typhi dan Salmonella lainnya. Editor: Salim IN. Penerbit Buku Kedokteran ECG. Jakarta. Hal : 62

Setiabudy R., dan Gan VHS. (2007). Farmakologi dan Terapi. Antimikroba. Edisi 5. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal: 573-659.

Tjiptoherijanto P, & Soesetyo B. (1994). Ekonomi Kesehatan. Penerbit Rhineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Putera, F.R. (2008). Kendalikan Biaya Kesehatan Dengan Farmakoekonomi. Diakses tanggal 23 Agustus 2012. http://www.netsains.com/2008/09/kendalikan-biaya-dengan farmakoekonomi/

Tjay, TH. dan Rahardja K. (2002). Obat- obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan Efek- efek Sampingnya. Antibiotika. Edisi Kelima. Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Hal: 64;71. Vogenberg, FR. (2001). Introduction To Applied Pharmacoeconomics. Editor: Zollo S. McGraw-Hill Companies, USA. Yuni, S. (2010). Typus, Akibat Kurang Bersihnya Makanan. Diakses tanggal 19

Agustus 2012. http://pengetahuanbunda.blogspot.com/201

/04/typus-akibat-kurang-bersihnya.html

Tjitra, E. (2000). Protokol Penelitian.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Diakses tanggal 15 Agustus 2012. http://www.litbang.depkes.go.id/download/ METOLIT-DASAR/PEDOMANPROt.ppt

Musnelina, L, dkk. (2004). Analisis Efektivitas Biaya Pengobatan Demam Tifoid Anak Menggunakan Kloramfenikol dan Seftriakson di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Tahun 2001-2002. Diakses tanggal 23 Agustus 2012. Makara Kesehatan Volume 8, No.2. Universitas Indonesia, Depok.,http://repository.ui.ac.id/contens/k oleksi/2/6909640158795f94bb780e974b74

682a050/pdf, Mansjoer, A, dkk. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Demam Tifoid. Edisi Ketiga. Penerbit Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal: 425.

Orion. (1997). Pharmacoeconomics Primer and Guide Introduction to Economic Evaluation. Hoesch Marion Rousell Incorporation, Virginia.

Published

2017-05-19