Gambaran Bakteri Patogen Gram Positif Dan Gram Negatif Di Ruang Operasi Bedah Central RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2013

Authors

  • MARHAMAH MARHAMAH JURUSAN ANALIS KESEHATAN, POLTEKKES TANJUNGKARANG
  • SUROSO SUROSO JURUSAN ANALIS KESEHATAN, POLTEKKES TANJUNGKARANG

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v4i1.417

Keywords:

Bakter Patogen Gram Positif, Gram Negatif, Ruang Operasi Bedah Central

Abstract

Infeksi nosokomial pasca operasi 10-20% disebabkan oleh mikroorganisme dari udara ruangan operasi yang tidak steril, dimana kuman dari udara di ruangan operasi  tersebut, dapat sampai ke luka pasien selama proses operasi, sehingga dapat merugikan pasien antara lain; lama hari perawatan makin panjang, penderitaan pasien makin bertambah, dan biaya meningkat. Salah satu upaya untuk mengurangi infeksi luka pasca operasi, adalah dengan cara mensterilkan udara ruangan operasi. Setelah ruangan operasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung direnovasi tahun 2010, sterilisasi ruangan operasi dilakukan dengan sistim uap, menggunakan desinfektan, namun    belum pernah diteliti mengenai kuman di ruangan operasi tersebut.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui angka kuman, jenis bakteri patogen Gram Positf dan Gram Negatif sebelum dan sesudah disterilisasi dengan cara uap menggunakan desinfektan. Jenis penelitian deskriptif, yang dilaksanakan pada bulan April 2013 - Juni 2013, di Laboratorium Bakteriologi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, sedangkan tempat pengambilan sampel pada 5 ruangan operasi bedah sentral  RSUDAM  Provinsi  Bandar  Lampung,  dengan  alat  Microbiology  Air  Sampler.  Hasil  penelitian didapatkan    jumlah  angka  kuman  sebelum  disterilisasi 696CFU/m3   udara,  sedangkan  sesudah  disterilisasi

490CFU/m3  udara. Jenis bakteri patogen Gram Positif yang ditemukan, Staphylococus aureus, Staphylococus albus, Staphylococus citreus, Micrococcus tetragenous, dan Basillus sp, sedangkan jenis bakteri patogen Gram Negatif Pseudomonas pseudomallei

References

Aldelfiet dan R. Suharto. 1994. Staf Pengajar FKUI Mikrobiologi Kedoktera., Bina Rupa. Aksara, Jakarta.

Bunyamin, Lumenta, 1989, Hospital Citra

Peran dan Fungsinya, Kanisius, Jakarta

Depkes RI, 2002, Standar Operasional Pengambilan dan Pengukuran Sampel Kualitas Udara Ruangan Rumah Sakit, Kepmenkes RI No. 1335/Menkes/SK/ X/2002, Jakarta.

Indra S.T dan Yushananta P, 2011, Gambaran Kualitas Mikrobiologi Udara di Ruangan Operasi Rumah Sakit Swasta Kota

Bandar Lampung Tahun 2011. Poltekkes

Kemenkes Tanjungkarang.

Jawetz et al, 2010. Mikrobiologi

Kedokteran. 23 Edition 23. Buku

Kedokteran. EGC . Jakarta.

J.Pelezar Michael.1956. Microbiology.

McGRAW-HILL Book Compani. INC. New York. Toronto. London

Kepmenkes 2004. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Kepmenkes RI No. 1204/Menkes/SK / X/2004. Jakarta.

Kemenkeseha R. 2012. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan. Pedoman Teknis Ruang Operasi Rumah Sakit. Jakarta.

Marhamah, Wiryanti.W, Tuntun,M. 2007.

Identifikasi Staphylococcus aureus di ruangan operasi RSU Ahmad Yani Metro,

Jurusan Analis Kesehatan. Poltekkes

Tanjungkarang.

Soemarno. 2000. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik . Akademi Analis Kesehatan.Yogyakarta.

Suroso dan Marhamah. 2012. Gambaran Bakteri Patogen Sebelum Dan Sesudah Sterilisasi Dengan Radiasi Ultraviolet Di Ruang Operasi Rumah Sakit Graha Husada Kota Bandar Lampung. Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes. Tanjungkarang.

Tietjen, Linda; Debora Bossmeyer; Noel Mcintosh. 2010, Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo. Jakarta.

Yulinda 2007. Identifikasi dan hitung jumlah bakteri Staphylococcus aureus di ruangan operasi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Kota Bandar Lampung. Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes. Tanjungkarang.

Published

2017-05-18