Hubungan Kadar Kadmium Dengan Kadar Protein Urine Pada Pekerja Pasar Besi Tua Semanggi
DOI:
https://doi.org/10.26630/jak.v12i2.3850Keywords:
kadmium, pasar besi, proteinuriaAbstract
Pasar besi tua Semanggi dalm beroperasi setiap hari menghasilkan limbah berupa logam berat. Salah satu limbah logam berat yang berbahaya adalah loga kadmium. Kadmium merupakan logam berat yang berbahaya bagi lingkungan karena memiliki letal concentration sebesar 39 mg/kg. Paparan logam kadmium pada manusia akan menyebabkan kerusakan pada membran tubulus proksimal ginjal karena terjadi penghambatan reabsobsi garam dan reabsobsi air sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah protein urine yang disebut proteinuria. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kadar kadmium urine terhadap kadar protein urine. Jenis penelitian adalah analitik, dengan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling yang digunakan quota sampling dengan analisis kadar kadmium urine menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom thermo scientific dan analisi kadar protein urine menggunakan strip test verify urinalys. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata kadar kadmium dalam urine adalah 0,15 µg/L. Pada pemeriksaan protein urine didapat hasil negatif sebanyak 2 responden (13,33%), hasil +1 sebanyak 11 responden (73,33%), hasil +2 sebanyak 2 responden (13,33%). Uji korelasi antara kadar kadmium dengan kadar portein urine dilakukan dengan dengan Uji Kendall’s Tau-b. Kesimpulan penelitian ini dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara kadar kadmium dengan kadar protein urine pada pekerja pasar besi tua Semanggi dengan nilai signifikan 0,046 (sig < 0,05) dan koefisien korelasi sebesar 0,459.References
Adhani, R. H., & Husaini, H. (2017). Logam berat sekitar manusia. Banjarmasin: Lambung.
Almenara, C. C., Broseghini-Filho, G. B., Vescovi, M. V., Angeli, J. K., Faria, T. de O., Stefanon, I., Vassallo, D. V., & Padilha, A. S. (2013). Chronic cadmium treatmen
t promotes oxidative stress and endothelial damage in isolated rat aorta. PloS One, 8(7), e68418.
Amalia, A., & Tjiptaningrum, A. (2016). Diagnosis dan tatalaksana anemia defisiensi besi. Jurnal Majority, 5(5), 166–169.
Asrori, A., Nurhayati, N., Mutholib, A., & Ellinasari, T. F. (2020). Gambaran Kadar Asam Urat Pada Pekerja Bengkel Las di Kecamatan Sukarami Palembang Tahun 2019. Jurnal Analis Kesehatan, 8(2), 63–71.
Deviandhoko, D., Wahyuningsih, N. E., & Nurjazuli, N. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan fungsi paru pada pekerja pengelasan di Kota pontianak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 11(2), 123–129.
Husna, O. L., Hanifah, T. A., & Kartika, G. F. (2015). Analisis Kandungan Logam Timbal, Kadmium dan Merkuri Dalam Produk Jamu Pegal Linu Yang Beredar Di Kota Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2(1), 130–135.
Leikin, J., & Paloucek, F. (2008). Poisoning and toxicology handbook. 4th. New York: Informa Healthcare.
Nurdianto, S., & Wimpy, W. (2022). Perbandingan Kadar Kadmium (cd2+) Dalam Darah Antara Pengguna Rokok Elektrik Metode Direct To Lung dan Metode Mouth To Lung Pada Komunitas Vapor Di Kota Bandar Lampung. Jurnal Analis Kesehatan, 11(2), 64–70.
Putra, N. D. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Bengkel Las di Kelurahan Cirendeu, Tahun 2014.
Rosita, B., & Andriyati, F. (2019). Perbandingan Kadar Logam Kadmium (Cd) dalam Darah Perokok Aktif dan Pasif di Terminal Bus. Sainstek: Jurnal Sains Dan Teknologi, 11(2), 70–77.
Santoso, S., Lestari, S., Prayoga, L., Kamsinah, K., Rochmatino, R., & others. (2019). Efek Paparan Kadmium (Cd) terhadap Fungsi Ginjal Pekerja Bengkel Las. Kesmas Indonesia, 11(1), 1–8.
Sari, E. O. K. (2022). Hubungan Lama daN Frekuensi Merokok Terhadap Kadar Protein Urine Laki-Laki di Desa Karang Anyar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah [PhD Thesis]. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun.
Sari, M. P., Setiani, O., & Joko, T. (2016). Hubungan Karakteristik Individu Dan Pemakaian Alat Pelindung Diri (Apd) Dengan Kadar Timbal (Pb) Dalam Darah Pada Pekerja Pengecatan Di Industri Karoseri. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 4(3), 817–824.
Satarug, S., Vesey, D. A., & Gobe, G. C. (2017). Kidney cadmium toxicity, diabetes and high blood pressure: The perfect storm. The Tohoku Journal of Experimental Medicine, 241(1), 65–87.
Sugiharto, S. B., Suwarso, S., & Prawirohardjono, W. (2016). Level kadmium darah dan fungsi ginjal ditinjau dari kadar ureum dan kreatinin pekerja las bengkel knalpot di Purbalingga. Berita Kedokteran Masyarakat, 32(4), 119–124.
Syafira, I., & Priyana, Y. (2021). Analisis Pengaruh Keberadaan Pasar Besi Terhadap Kualitas Air Tanah Di Kecamatan Pasar Kliwon [PhD Thesis]. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Vacchi-Suzzi, C., Kruse, D., Harrington, J., Levine, K., & Meliker, J. R. (2016). Is Urinary Cadmium a Biomarker of Long-term Exposure in Humans? A Review. Current Environmental Health Reports, 3(4), 450–458. https://doi.org/10.1007/s40572-016-0107-y
Winata, S. D. (2016). Monitoring, Pencegahan, dan Penanganan Keracunan pada Pekerja Terpapar Cadmium. Jurnal Kedokteran Meditek.
Downloads
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Jurnal Analisis Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JANALISKES.