Efek Seduhan Kopi (Coffea Cenephora) Dan Teh Hitam (Camellia SinensisL) Terhadap Gambaran Histopatologis Ginjal Tikus Putih

Authors

  • Fitria Sayekti Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional Surakarta
  • Didik Eka Saputra

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v10i2.3025

Keywords:

kopi, teh, ginjal, makroskopis, histopatologi

Abstract

Kopi dan teh merupakan salah satu minuman paling populer di Indonesia. Dalam kopi dan teh terdapat kandungan kafein. Kafein aman untuk dikonsumsi namun jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada organ ginjal. Batas maksimum kafein dalam makanan dan minuman yang diperbolehkan adalah 150 mg/hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh histopatologi pada ginjal tikus putih Rattus norvegicus setelah pemberian seduhan kopi (Coffea cenephora), dan teh hitam (Camellia sinensis L). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 kelompok perlakuan yaitu 1 kontrol, 3 perlakuan kopi dan 3 perlakuan teh. Jaringan ginjal diamati secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil uji Mann-Whitney nilai asymp.Sig  <0,05. menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan seduhan kopi dan teh dengan kelompok kontrol (tanpa perlakuan). Seduhan kopi dan teh hitam dapat memberikan efek terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putihberupa degenerasi dan piknotik dan semakin tinggi dosis seduhan yang diberikan semakin besar efek kerusakan yang terjadi.

References

Hidayat, M. (2018). Monograf Hidrolisat Protein Kacang Polong (Pisum sativum L) Untuk Terapi Peenyakit Ginjal Kronik (1st ed.). Alfabeta.

Indarti, D. (2015). Outlook Teh Komoditas Pertanian Subsektor Perkebunan. Sekretariat Jenderal Kementrian Pertanian, Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian, 1, 90. http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/epublikasi/outlook/2015/Perkebunan/Outlook Teh 2015/files/assets/common/downloads/Outlook Teh 2015.pdf

Jean, R. (2010). Pengaruh Pemberian Teh Hitam (Camellia Sinensis) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Mencit Balb/C.

Kemenkes, R. (2019). Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(4), 1–50. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKPayudara.pdf

Made Oka Adinata, I Wayan Sudira, I. K. B. (2012). Efek Ekstrak Daun Ashitaba (Angelica keiskei) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Mencit (Mus musculus) Jantan. Buletin Veteriner Udayana, 4(2), 55–62.

Maramis, R. K. (2013). Analisis Kafein Dalam Kopi Bubuk Di Kota Manado Menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal Ilmiah Farmasi, 2.

Mayori, R., Marusin, N., & Tjong, H. (2013). Pengaruh Pemberian Rhodamin B Terhadap Struktur Histologis Ginjal Mencit Putih ( Mus musculus L .) Effects of rhodamin B on the kidney histological structure of white mice ( Mus musculus L .). 2(1), 43–49.

Muhtar, A. (2018). Pengaruh Pemberian Kopi Terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Mencit (Mus musculus).

Sinala, S. (2016). Farmasi Fisik bahan Ajar Cetak Farmasi.

Sriyanti. (2016). Patologi 1st ed (Suyanto,ed) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Suyanti, L. (2008). Pada Pemberian Fraksi Asam Amino Non-Protein Pada Uji Toksisitas Akut Lilis Suyanti Fakultas Kedokteran Hewan.

Widaningsih, R. (2019). Buku Outlook Komoditas Perkebunan Kopi. Pusat Data Dan Informasi Pertanian Sekretariat JendralKementrian Pertanian.

Widodo, I. P., & Utami, D. T. (2019). The Effect of High Temperature Roasted Coffea liberica on Physiological and Histological Structure of Mice ’ s Kidney. 10(1), 30–36.

Downloads

Published

2021-12-30