Perbandingan Kemampuan Ekstrak Daun Saga (Abrus precatorius Linn.) Dengan Madu Hitam Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas aeruginosa

Authors

  • Marhamah Marhamah Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v4i2.272

Keywords:

Ekstrak daun saga, Madu hitam, Pseudomonas aeruginosa

Abstract

Saat ini infeksi oleh Pseudomonas aeruginosa semakin sulit untuk diatasi, karena timbulnya resistensi terhadap antibiotik. Salah satu cara dalam menanggulangi resistensi diperlukan anti mikroba alternatif. Pemanfaatan tanaman, sebagai obat alternatif dalam menanggulangi infeksi  sampai sekarang masih berlangsung, dimana umumnya penggunaan berdasarkan pengalaman turun-temurun, sehingga upaya penelitian masih sangat dibutuhkan dalam rangka pengembangannya maupun pemanfaatan obat alam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun saga (Abrus precatorius Linn.) dan madu hitam dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa, juga mengetahui konsentrasi  ekstrak daun saga dan madu hitam yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa, serta mengetahui perbedaan kemampuan ekstrak daun saga (Abrus precatorius Linn.) dengan madu hitam dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Jenis penelitian eksperimen di laboratorium (invitro), dimana ekstrak daun saga dan madu hitam sebagai variabel bebas, variabel terikat adalah pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Analisa data univariat berupa tabel dan grafik, bivariat dengan uji t. Hasil penelitian didapatkan bahwa ekstrak daun saga dan madu hitam konsentrasi 10% sampai dengan 100% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Konsentrasi  madu hitam10% s/d 50% lebih baik kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dibandingkan dengan ekstrak daun saga, namun konsentrasi ekstrak daun saga 70% s/d 100% lebih baik kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dibandingkan dengan madu hitam

References

Akmala Nisa .2009. Daya Hambat Ekstrak Daun Katu (Sauropus androgunus) terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa Secara Invitro. Universitas Muhammadiyah. Semarang.

Budi Priyo Purwono. 2010. Waspada Peningkatan Resistensi Antibiotik pada Pseudomonas aeruginosa. SMF Mikrobiologi Klinik RS Dr.Soetomo. Surabaya.

Dalimartha, Setiawan. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Pustaka Bunda. Jakarta.

Darsono, Farida Lanawati, Stephanie Devi Artemisia, 2003, Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Jambu Biji dari Beberapa Kultivar terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dengan "Hole-Plate Diffusion Method", Jurnal Berkala Penelitian Hayati, Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya.

Hanani, E, 1994, Uji Daya Antibakteri Ekstrak Etanol dan Infus Daun Saga terhadap Beberapa Kuman Penyebab Penyakit Tenggorokan, Prosiding Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII, Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Jakarta.

Huda, Misbahul, 2012. Pengaruh Madu terhadap Pertumbuhan Bakteri Gram positif (Staphylococcus aureus dan Bakteri Gram Negatif Escherichia coli. Jurusan Analis Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

Jawetz et al, 2010. Mkrobioloi Kedokteran. 23 Edition 23. Buku Kedokteran. EGC . Jakarta.

Lela, F.H. 2010. Aktivitas Antibakteri Berbagai Jenis Madu Terhadap Mikroba Pembusuk. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Mercan, N., Wilson, M, Robbinson, LM. 2007. Antimicrobial activity and pollen composition of honey samples collected from different province in Turkey. Natural Product Reseach.

Molan P.C. 1992. The Antibacterial activity of honey. Bee World

Permatasari, Gusti Ayu, I Nengah K.B, Hapsari Mahatmi, 2013. Daya Hambat Perasan Daun Sirsak Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli, Indonesia Medicus Veterinus, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Bali.

Puspitasari, I. 2007. Rahasia Sehat Madu. B First. Yogyakarta.

Ray,B. 1996. Fundamental Food Microbiologi. CRC Press: New York.

Silvia,M 2011. Uji Daya hambat Madu Bunga Kopi Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus.

Soemarno. 2000. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Klinik. AAK Yogyakarta. Yokyakarta

Soemarno. 2000. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Klinik. AAK Yogyakarta. Yokyakarta

Sumarno. 2010. Uji Efektivitas Ekstrak Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Stennis) Sebagai Anti Mikroba Terhadap Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro. Universitas Brawijaya. Malang.

Suranto, A. 2007. Terapi Madu. Penebar Plus. Jakarta.

Nabila Thalib. 2011. Penelusuran Senyawa Aktif Antibakteri Daun Saga (Abrus precatorius L Terhadap Bakteri Staphylococcus aureusSecara Bioautografi. Universitas Surabaya.

Todar, 2012, Online Textbook of Bacteriology [online], 1. Tersedia (http://textbookofbacteriology.net/pseudomonas.html) [04 Juni 2014].

Utami, Prapti, Desty Ervira Puspaningtyas, 2013. The Miracle of Herbs. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Yolandari,FG. 2011. Uji Daya Hambat Madu Sonokeling Terhadap Bakteri Echerichia coli ETEC.

Published

2017-01-25