Pengaruh Pengharum Ruangan Berbahan Aktif Minyak Peppermint terhadap Penurunan Bakteri Staphylococcus aureus di Udara

Authors

  • Khoirun Nisyak Prodi D III Teknologi Laboratorium Medis, Stikes Anwar Medika Sidoarjo

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v9i2.2462

Keywords:

Staphylococcus aureus, minyak peppermint, antibakteri, mikroorganisme udara, dan ruangan rumah

Abstract

aktivitas sebagai antibakteri.Udara di ruangan rumah mengandung berbagai mikroorganisme, salah satunya adalah bakteri Staphylococcus aureus yang termasuk dalam kelompok bakteri patogen.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengharum ruangan berbahan minyakmentah terhadap keberadaan bakteri S. aureus di udara ruangan rumah.Penelitian ini menggunakan sampel udara yang dilakukan pada tiga ruangan dapur, ruang tengah, dan ruang tamu dengan variasi frekuensi penyemprotan.Desain dalam penelitian adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode tangkap udara menggunakan media selektif Mannitol Salt Agar.Identifikasi penegasan isolat koloni bakteri yang didapatkan dilakukan pewarnaan Gram, uji koagulase dan uji katalase.Isolat koloni bakteri yang didapatkan berupa koloni bakteri berwarna kuning keemasan, bewarna ungu, dan berbentuk coccus.Identifikasi isolate koloni bakteri menunjukkanisolate koloni bakteri di udara dalam ruangan termasuk golongan bakteri Gram positif, uji katalase positif, dan uji koagulase positif, menandakan bakteri S. aureus. Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan pengharum ruangan berbahan aktifminyak pepperminttidak berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan jumlah koloni bakteri S.aureus dalam udara di ruangan rumah dengan hasil uji F nilai sig 0.201 (P>0.05).

References

Alankar, S. (2009).A Review On Peppermint Oil. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research. Volume 2, Issue 2, April – June, 2009.

Alam, G., Singh, M. P., and Singh, A., 2011, Wound Healing Potential of Some Medical Plants, Int. J. Pharm. Sci. Rev., 9 (1): 136-145.

Anisah, Khotimah, S. dan Yanti, A.H. 2014. Aktivitas antibakteri ekstrak rimpang jeringau (Acoros calamus L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Echerichia coli. Jurnal Protobiot. 3(3):I.

Atikah, N. 2013.Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum L) Terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans.Skripsi.Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah.

Caroline, T., Waworuntu, O., & Buntuan, V. (2016).Potensi penyebaran infeksi nosokomial di Ruangan Instalasi Rawat Inap Khusus Tuberkulosis (IRINA C5) BLU RSUP.Prof. Dr. R. D. kandou Manado.Jurnal E-Biomedik (Ebm), 4(1), 1-8.

Ghanem, K.K., Fassi, F.A., and Hazmi, N.M. 2012. Optimization of Chloroxylenol Degradation by Aspergilusniger Using Plackett Burman Design and Response Surface Methodology. African Journal of Biotechnology. Vol 11 (84): 144-15

Gardiner, P. 2009. Peppermint (Mentha piperita), 1-22, Longwood Herbal Task Force.

Habib, F., Rind, R., Durani, N., Bhutto, AL., Buriro, RS., Tunio, A., Aijaz, N., Lakho, SA., Bugti, AG., Shoaib, M. 2015. Morphological and cultural characterization of Staphylococcus aureus isolated from different animal species. Journal of Applied Environmental and Bioilogical Sciences.Vol 5. No 2. Hal 15-26

Hadipoentyanti, Endang. (2012). Pedoman Teknis Mengenal Tanaman Mentha (Mentha arvensis L.) dan Budidayanya.Bogor: Badan Penelitian danPengembangan Pertanian. Halaman 1-2.

Jawetz, E J. melnick, et al., 2009.Jakerta : EGC Jawetz, melnick & Adelberg Mikrobiologi Kedokteran.

Kurniawati, A. F., Satyabakti, P., & Arbianti, N. (2015). Perbedaan risiko multidrug resistance organism (MDROS) menurut faktor risiko dan kepatuhan hand hygiene. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(3), 277-289.

Kozier, B., Erb, Glenora., Berman, A., dan Snyder, S. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 7 Volume 2.Penerjemah apamilih Eko Keryuni dan Dewi Widiarti.Jakarta : EGC.

Light RW,. 2009. Infection disease, nosocomial infection. Harrison’s Principle of Internal Medicine 15 Edition.

Rusli, M.S. (2010). Sukses Memproduksi Minyak Atsiri. Edisi kesatu. Jakarta: PT Agromedia Pustaka. Halaman 2, 5.

Sastrohamidjojo, H. (2009). Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 10

Tiran, D. (2009). Mual dan Muntah Kehamilan: Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.

Yuliati 2010.Deteksi Gen MecA Pada MethycillinResistant Staphylococcus aureus (MRSA) DenganTeknik PCR (Polymerase Chain Reaction).Tesis.FKUI.Jakarta.

Weinstain RA 2001. Controlling Antimicrobial Resistance in Hospitals: Infection Control and Usedof Antibiotics. Emerging Infectious Diseases. 7 (2): 188-192

Zulkarnain I 2010. Infeksi Nosokomial p:1749-1751.Dalam: Sudoyo et al. Buku Ajar Ilmu PenyakitDalam III. Edisi ke-4.FKUI. Jakarta.

Downloads

Published

2021-01-25