Hubungan Faktor Suhu dan Kelembaban Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bandar Lampung

Devita Febriani Putri, Tusy Triwahyuni, Ismalia Husna, Sandrawati Sandrawati

Abstract


Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit tular vektor pada manusia yang disebabkan oleh virus dengue  (DENV) dan disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama. Kasus DBD di kota Bandar Lampung cenderung meningkat serta berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) setiap tahunnya. Perubahan iklim dapat berpengaruh terhadap pola penyebaran dan meningkatkan resiko penularan DBD. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui korelasi antara faktor suhu dan kelembaban dengan kasus DBD di kota Bandar Lampung tahun 2016-2018. Jenis penelitian menggunakan data sekunder dengan metode rancangan korelasi. Data sekunder berupa kasus DBD didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung serta data suhu dan kelembaban didapatkan dari Stasiun Meteorologi Klas IV Maritim Tanjung Karang. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi kasus DBD, suhu dan kelembababan, dan untuk mengetahui hubungan antara variabel suhu dan kelembaban dengan DBD dilakukan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara suhu dan kasus DBD dan tidak ada korelasi antara kelembaban dengan kasus DBD. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD dapat ditingkatkan melalui kerjasama Dinas Kesehatan Kota dan BMKG kota Bandar Lampung, agar masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit DBD ketika memasuki bulan tertentu (pada kondisi suhu rendah dan kelembaban tinggi) sesuai dengan informasi BMKG.

Keywords


Suhu,Kelembaban, Demam Berdarah Dengue

Full Text:

PDF

References


Alizka, U. (2017). Analisis Korelasi Kelembaban Udara Terhadap Epidemi Demam Berdarah Yang Terjadi Di Kabupaten Dan Kota Serang. Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Fisika,Vol.3 No.1 :23-29.

Ariati J, Musadda AD. (2012). Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Faktor Iklim di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol. 11(4):279-286.

Bangkele E.Y, NurSafriyanti. (2016). Hubungan Suhu Dan Kelembapan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Palu Tahun 2010-2014 . Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.3 No.2 :40-50.

BMKG. 2019. Data Suhu udara dan kelembaban Kota Bandar Lampung: BMKG Stasiun Meteorologi Klas IV Maritim Tanjung Karang.

Cahyati WH, Suharyo. (2006). Dinamika Aedes Aegypti sebagai vektor Penyakit. Jurnal Kesehatan Masyarakat,Vol.2 No 1 :38-48.

Chandra E. 2019. Pengaruh Faktor Iklim, Kepadatam Penduduk dan Angka Bebas Jentik (ABJ) Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jambi. Jurnal Pembangunan Berkelanjutan. eISSN: 2622-2310 (e); 2622-2302 (p), Volume 1. no (1) 2019 DOI: https://doi.org/10.22437/jpb.v21i1.5101

Depkes RI, Ditjen PPM&PLP. (2004) Pencegahan dan pemberantasan Demam Berdarah Dengue, Jakarta: Depkes RI

Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. (2015). Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung tahun 2015. Bandar Lampung.

Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. 2019. Rekapitulasi kasus demam berdarah dengue 2016-2018. Bandar Lampung.

Faldy R, Kaunang WPJ, Pandelaki AJ. (2015). Pemetaan Kasus Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik.3(1): 73-81.

Joshi, V., Mourya D.T., Sharma, R.C. (2002). Persistence of Dengue-3 Virus Through Transovarial Transmission Passage in Successive Generations of Aedes aegypti Mosquitoes. Am. J. Trop. Med. Hyg. 67: 158-161.

Kemenkes RI. (2016). Situasi DBD di Indonesia. Jakarta.

Kraemer, M.U.G, Sinka, M.E., Duda, K.A., Mylne, A.Q.N., Shearer, F.M., et al. (2015). The global distribution of the arbovirus vectors Aedes aegypti and Ae. albopictus. eLife. 4:1–18.

Mohammed, A., Chadee, D.D. (2011). Effect of Different Temperature regimens on the Development of Ae. aegypti (L) (Diptera: Culicidae) Mosquitoes. Acta Tropica.119: 38-34.

Pohan, Zoelkarnain. (2014). Hubungan Iklim Terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kota Palembang Tahun 2003- 2013. [Skripsi]. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Rohani, A., Wong, Y.C, Zamree, I., Lee, H.L., Zurainee, M.N., (2009). The Effect of Extrinsic Incubation Temperature on Development of Dengue Serotype 2 and 4 Viruses in Aedes aegypti L. Southeast As. J. Trop. Med. Pub. Health. 40 (5): 942-50.

Thu, H., M., Aye, K., M., Thein, S. (1998). The Effect of Temperature and Humidity on Dengue Virus Propagation in Aedes aegypti Mosquitos. Southeast Asian J Trop Med Public Health. 29(2): 280-4.

Susanna, D., Sembiring, J.T.U. (2011). Diptera. Entomologi Kesehatan (Artropoda Pengganggu Kesehatan dan Parasit yang Dikandungnya). Universitas Indonesia-Press. Jakarta. 34-44.

Umniyati, S.R. (2009). Tehnik Imunositokimia dengan Antibodi Monoklonal DSSC7 untuk. Kajian Patogenesis Infeksi dan Penularan Transovarial Virus Dengue serta Surveilansi Virologis Vektor Dengue. Disertasi. Program Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

WHO. (2014). Dengue and Severe Dengue. Geneva.

Wirayoga, Mustazahid Agfadi. 2013. Hubungan Kejadian Demam Berdarah Dengue Dengan Iklim Di Kota Semarang Tahun 2006- 2011. UJPH 2 (4) (2013). ISSN 2252-6528.

Xiao, F.Z., Zhang, Y., Deng, Y.Q., He, S., Xie, H.G., Zhou, N.X., Yang Y.S. (2014). The Effect of Temperature on Extrinsic Incubation Period and Infection Rate of Dengue Virus Serotipe 2 in Aedes albopictus. Arch. Virol. 159:3053-3057




DOI: https://doi.org/10.26630/jak.v9i1.2112

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Devita Febriani Putri, Tusy Triwahyuni, Ismalia Husna, Sandrawati Sandrawati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 
   
 
 
Published by: Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

Alamat: Jl. Brigjend. Soetiyoso No. 1 Kota Metro, Lampung, Indonesia

Phone: 0725-41819,E-mail: jurnal_ak@poltekkes-tjk.ac.id


Jurnal Analis Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.