Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat terhadap Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Hanura

Authors

  • Anindita Shaqiena Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
  • Sindi Yulia Mustika Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v8i2.1861

Keywords:

Malaria, PSP, Desa Lempasing

Abstract

Malaria merupakan penyakit infeksi yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles sp. betina. Lampung merupakan daerah endemis malaria dengan Annual Parasite Incidence (API) yang tinggi. Kabupaten Pesawaran merupakan daerah dengan API tertinggi di Lampung, dengan kasus terbanyak di daerah Hanura. Tingginya angka kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Hanura dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap malaria. Penelitian ini dilakukan dengan studi potong lintang, di wilayah kerja Puskesmas Hanura, khususnya Desa Sukajaya Lempasing. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Sukajaya Lempasing dengan sampel sebanyak 35 orang yang terseleksi. Data yang dikumpulkan berupa kuesioner Pengetahuan, sikap dan perilaku. Analisis data dilakukan secara univariat.  Hasil penelitian didapatkan, pengetahuan masyarakat tentang malaria sudah baik dilihat dari tingginya persentase masyarakat yang mengetahui tentang malaria dan gejalanya, berikut upaya pencegahan dan pengendaliannya. Masyarakat yang setuju untuk melakukan penghindaran diri terhadap gigitan nyamuk sebanyak 91%, sebanyak 97% setuju untuk diambil darahnya dan 94% setuju dalam keterlibatan upaya pemberantasan nyamuk. Simpulan penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Hanura sudah baik.

References

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran. (2017). Profil kesehatan Kabupaten Pesawaran. Pesawaran : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran

Direktorat Jendral PP & PL. (2011). Pedoman Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria. Jakarta: Kemenkes RI

Fitri LE. (2017). Imunologi Malaria: Misteri Interaksi Inang & Parasit. Malang: UB Press

Harijanto PN. (2014). Malaria. Dalam: Sudoyo AW, Setiati S, Alwi I, Simadibrata M, SetiyohadiB, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, Edisi ke VI. Jakarta: InternaPublishing.

Ideham B & Dachlan YP. (2009). Penuntun Praktis Parasitologi Kedokteran. Surabaya: Airlangga University Press.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Buku saku penatalaksanaan kasus malaria. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI

Killeen GF. (2014). Characterizing, controlling and eliminating residual malaria transmission. Malar J. 13: 30

Mathania MM, Kimera SI, Silayo RS. (2016). Knowledge and awareness of malaria and mosquito biting behavior in selected sites within Morogoro and Dodoma regions Tanzania. Malar J. Biomed Central. 15: 287

Satoto TB. (2018). Pedoman Diagnostik Mikroskopis Malaria. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

World Health Organization. (2010). Malaria. WHO technical report series no 936.

World Health Organization (WHO). (2015). Global technical strategy for malaria 2016–2030. Geneva : WHO

Downloads

Published

2020-01-22