Studi Deskriptif Pemberian Obat Pasien Hipertensi Di Puskesmas Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

Authors

  • Yusrizal Chaniago Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
  • Dias Ardini Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v8i1.1644

Keywords:

Hipertensi, Pemberian Obat

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang sering di temukan di Indonesia. Dikatakan menderita hipertensi apabila tekanan darah sistolik  >140 mmHg dan tekanan distolik >90 mmHg. Tujuan pengobatan  hipertensi untuk mengendalikan tekanan darah dengan maksud mencegah komplikasi penyakit. Tujuan penelitian adalah bersifat observasional yang deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data penderita hipertensi dalam buku register pasien hipertensi di puskesmas Tanjungsari pada bulan Januari-April 2018. Jumlah pasien penderita hipertensi berjumlah 265 orang. Hasil penelitian di Puskesmas Tanjungsari dapat dilihat bahwa penderita hipertensi berdasarkan jenis kelamin didapatkan bahwa perempuan (71,13%)  lebih  banyak menderita hipertensi dibandingkan laki-laki, kategori umur  terbanyak  pada usia >40 tahun, berdasarkan stadium hipertensi, ringan (69,05%), hipertensi sedang (29,05%) dan hipertensi stadium berat (1,99%), kategori distribusi frekuensi jumlah obat adalah 2 obat hipertensi yaitu captopril dan amlodipin, kategori frekuensi tekanan darah dan penggunaan obat  bahwa hipertensi ringan, sedang hingga berat diberikan hanya dengan 2 obat hipertensi,  dibuktikan dari data yang di dapatkan adalah diberikan nya Captopril (60%) pada pasien hipertensi ringan sedang hingga (1%)  pada pasien hipertensi berat. Pada obat amlodipin di berikan kepada pasien hipertensi ringan sedang ( 38%) hingga pasien hipertensi berat sebanyak (1,5%).

References

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Tahun 2013. Riset kesehatan dasar RISKESDAS 2013 (Internet). 2013 Cited 2015 July 13http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013

Chobanian A, The Seventh Report of the joint National Committee on Prevention , Detection , Evaluation , and Treatment of. National Institutes of Health, National Heart, Lung and Blood Institute, 2003.

Departemen Kesehatan. 2006. Pedoman Tekhnis Penemuan dan Tata Laksana Penyakit Hipertensi. Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Depkes RI

Departemen Kesehatan. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas. Jakarta

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.2006. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta. Depatemen Kesehatan RI.

Kasjono,Yasril.2009 Teknik Sampling untuk Penelitiana Kesehatan.Yogyakarta ;Graha Ilmu

Kemenkes RI, 2014, Pedoman pelayanan kefarmasian di puskesmas, departemen kesehatan RI, Jakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014 Hasil Riset Kesehatan Dasar. Jakarta,

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2014

Tarigan, dkk, 2013. Pola Peresepan Dan Kerasionalan Penggunaan Antihipertensi Pada Pasien Dengan Hipertensi Di Rawat Jalan Puskesmas Simpur. Fakultas Kedokteran Unila.

Undang – Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 111 halaman

World Health Organization. A Global brief on Hypertension : Silent Killer , Global Public Health.2015

Downloads

Published

2019-09-24