Hubungan Higiene Sanitasi Terhadap Telur Nematoda Usus Pada Lalapan Mentah di Warung Pecel Lele Sepanjang Jalan Z.A Pagar Alam Bandar Lampung

Authors

  • Sri Wantini Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
  • Eka Sulistianingsih Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.26630/jak.v8i1.1640

Keywords:

Higiene sanitasi, Telur cacing Nematoda usus, dan Lalapan mentah

Abstract

Kebiasaan mengkonsumsi sayuran mentah perlu hati-hati terutama jika dalam pencucian kurang baik sehingga kemungkinan masih terdapat telur cacing pada sayuran tersebut. Pada umumnya pedagang kaki lima menjual menu andalannya dengan cara membuka tempat yang tidak permanen di pinggir jalan, sehingga kebersihan tempat perlu dijaga. Cara penularan telur cacing Soil Transmitted Helmints ke manusia dapat dikarenakan memakan sayuran yang kurang matang, dan tidak dicuci dengan bersih menggunakan air mengalir secara langsung, serta meminum air yang terkontaminasi telurcacing. Hampir seluruh penduduk Indonesia mengkonsumsi sayuran. Jenis penelitian kuantitatif desain penelitian cross sectional dengan Uji Chi Square, untuk mengetahui hubungan higiene sanitasi terhadap telur cacing nematoda usus pada lalapan mentah di warung sepanjang jalan Z.A.Pagar Alan Bandar lampung. Hasil Penelitian univariat dari 12 warung yang memiliki higiene sanitasi baik sebanyak 5 (41,7%) dan yang memiliki higiene sanitasi buruk sebanyak 7 (58,3%). Pada sampel kemangi ditemukan telur Ascaris lumbricoides sebanyak 1 ( 8,3%) sedangkan paada kubis ditemukan telur Ascaris lumbricoides sebanyak 4(33,3%) dan telur  Trichuris trichiura sebanyak 1 (8,3%). Hasil penelitian bivariat didapatkan nilai p value 0,014 < α 0,05 yang artinya ada hubungan  higiene sanitasi terhadap telur nematoda usus pada lalapan mentah di warung pecel lele sepanjang jalan Z.A. Pagar Alam Bandar Lampung.

References

Agustin, T.E., Adriyani, R., Higiene dan Sanitasi Nasi Tempe Penyet Pedagang Kaki Lima Jalan Karangmenjangan Surabaya, Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.4, No.2, 2008. 69-80 (https://www.researchgate.net.10/6/2018)

Alfiani, U., Sulistiyani., Ginandjar, P., Hubungan Higiene Personal Pedagang Dan Sanitasi Makanan Dengan Keberadaan Telur Cacing Soil Transmitted Helminths (STH) Pada Lalapan Penyetan Di Pujasera Simpanglima Kota Semarang, Jurnal Kesehatan Masyarakat e-Journal Vol 6, No.1, Januari 2018, ISSN: 2356-3346) (http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm)

Almi DU, 2011. Identifikasi Soil Transmitted Helminths pada Sayuran Kubis dan Selada di PasarTradisional Kota Bandar Lampung. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Hlm: 35-37.

Badan Pusat Statistik, 2017, Konsumsi Buah dan Sayur Susenas Maret 2016. Brooker et al; licensee BioMed Central Ltd. 2009

Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan.Jakarta: EGC (http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/34589/Chapter%20II.pdf?sequence=4) Diakses Pada 23 Januari 2019.

Lestari, Puji. 2015. Identifikasi Telur Nematoda Usus pada Lalapan yang dijual Pedagang Pecel Lele di Kelurahan Karang Sari Kota Tangerang.

Widjaja, junus dkk. 2014. Pravelensi dan Jenis telur cacing soil transmitted helmint eggs (STH) pada sayuran kemangi di pedagang ikan bakar di Kota Palu. Jurnal buski Balai LitbangP2B2 Donggala. Vol. 5 No.2.

World Health Organization. 2015

Wolipop. detik.com, 10/6/2018id.wikipedia.org, 10/6/18

Downloads

Published

2019-09-24